Jumat 17 Nov 2023 20:45 WIB

Saham Unilever Babak Belur, Terdampak Aksi Boikot Produk Israel?

Secara pekanan, saham UNVR tertekan dengan rata-rata penurunan lebih dari satu persen

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Tampilan logo Unilever, dipajang di luar kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk. di Tangerang, Indonesia, Selasa, 16 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di dalam negeri, salah satu merek yang diboikot adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Unilever dianggap cenderung mendukung Israel dan tak langsung turut berpartisipasi dalam serangan di Gaza selama ini. Unilever pun masuk dalam daftar boikot yang tersebar di berbagai platform media sosial, termasuk di Indonesia.

Pada hari ini, Jumat (17/11/2023), pergerakan saham UNVR cenderung melemah. Menjelang penutupan sesi kedua, saham UNVR berada di level 3.430 atau terkoreksi 0,87 persen setelah sempat dibuka menguat. 

Baca Juga

Secara pekanan, kinerja UNVR berada dalam tekanan dengan rata-rata penurunan mencapai lebih dari satu persen. Adapun selama satu bulan terakhir, saham UNVR anjlok 11,14 persen dan menyentuh level terendah dalam satu terakhir di posisi 3.410. 

Di samping isu boikot, penurunan kinerja saham UNVR dipengaruhi sentimen global. Sebagai saham yang termasuk dalam sektor konsumer, saham UNVR juga dipengaruhi kondisi pasar yang mengalami kontraksi.

Pelemahan saham UNVR juga dikaitkan dengan kinerja perseroan yang mengalami penurunan di kuartal III 2023. Pada periode itu, Unilever membukukan penurunan laba 9,16 persen menjadi Rp 4,18 triliun yang dipicu penurunan penjualan 3,28 persen menjadi Rp 30,50 triliun.

Seruan boikot terus mengalir ...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement