REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, pada Minggu meluncurkan inisiatif untuk menarik investasi dalam rantai pasokan ke dan dari kerajaan, dengan tujuan mengumpulkan dana awal sebesar 40 miliar riyal (sekitar 10,64 miliar dolar AS).
Seperti dilansir dari Reuters, Senin (24/10/2022), inisiatif oleh Pangeran Mohammed bin Salman itu akan mencakup alokasi sekitar 10 miliar riyal dalam insentif untuk investor rantai pasokan, seperti dilaporkan oleh kantor berita negara SPA, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Negara Teluk itu tahun lalu mengumumkan akan menginvestasikan lebih dari 500 miliar riyal dalam infrastruktur, termasuk bandara dan pelabuhan laut, pada akhir dekade ini dalam upaya untuk menjadi pusat transportasi dan logistik di bawah rencana diversifikasi ekonomi.
Inisiatif rantai pasokan terbaru termasuk pembentukan sejumlah zona ekonomi khusus, kata sebuah pernyataan di SPA yang juga merujuk pada reformasi "legislatif dan prosedural" yang sedang berlangsung.
“Inisiatif Ketahanan Rantai Pasokan Global akan memanfaatkan sumber daya, infrastruktur, dan lokasi Kerajaan untuk menghadirkan ketahanan yang lebih besar bagi ekonomi dan perusahaan di seluruh Eropa, Amerika, dan Asia, sambil lebih meningkatkan posisi Arab Saudi dalam ekonomi global,” tambah pernyataan itu.
"Arab Saudi juga menawarkan akses ke minyak, gas, listrik, energi terbarukan dan sumber daya manusia dengan biaya yang kompetitif," katanya.
Sebagai informasi, rencana Visi 2030 Pangeran Mohammed bertujuan untuk memodernisasi Arab Saudi dan menyapih ekonominya dari pendapatan minyak.