Kamis 20 Oct 2022 06:21 WIB

Tingkatkan Penetrasi Asuransi, Pemberian Literasi untuk Kalangan Milenial Terus Didorong

Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,19%, asuransi umum.

Pemberian literasi digital yang dilakukan oleh BUMN Askrindo kepada kalangan milenial via zoom meeting, Rabu (19/10/2022).
Foto: Dok. Web
Pemberian literasi digital yang dilakukan oleh BUMN Askrindo kepada kalangan milenial via zoom meeting, Rabu (19/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi terhadap produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia baru mencapai 3,18% pada tahun 2021. Seperti dinukil dari Antara, secara rinci, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,19%, asuransi umum 0,47%, asuransi sosial 1,45, dan asuransi wajib 0,08 persen dengan angka desitas asuransi sebesar Rp. 1,82juta. Sementara, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan baru sebesar 38,03% dengan tingkat literasi asuransi baru mencapai 19,4%. Pada saat yang indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai sebesar 76,19%. 

Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo memandang pentingnya pemahaman asuransi sejak dini, khususnya generasi milenial dan Generasi Z. Asuransi merupakan bagian dari investasi jangka Panjang yang sudah seharusnya diminati oleh berbagai kalangan. Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan dan sesuai dengan arahan OJK, Askrindo mengadakan kegiatan Literasi Asuransi atau pengenalan Asuransi bagi mahasiswa STIMRA, Rabu (19/10/2022).

Head of Corcomm Askrindo Luluk Lukmiyati mengatakan, saat ini penduduk didominasi oleh kalangan berusia 15 – 40 tahun yang mana merupakan kalangan Milenial dan Generasi Z. Namun, rendahnya indeksi literasi asuransi mendorong Askrindo untuk terus memberikan pemahaman-pemahaman mendasar tentang Asuransi. 

“Seringkali orang menunda berasuransi karena merasa telah memiliki tabungan yang memadai untuk mengantisipasi keadaan darurat, padahal Asuransi sangat berguna untuk menutup pengeluaran tak terduga yang cukup besar, seperti saat sakit, kecelakaan, kehilangan tempat tinggal. Asuransi adalah salah satu pondasi utama sebuah keuangan yang sehat. Disini Askrindo melihat anak-anak muda sudah mulai paham berinvestasi namun masih kurang minat dalam berAsuransi,” ujar Luluk. 

Industri Asuransi memiliki tantangan untuk mengembangkan produk asuransi yang lebih beragam. Dengan produk yang semakin beragam, penetrasi Asuransi di masyarakat pastinya akan lebih meningkat lagi. Askrindo memiliki aplikasi DigiAsk 4.0, dimana aplikasi tersebut merupakan salah satu transformasi Askrindo di bidang IT dalam rangka meningkatkan penetrasi ke segmen ritel. 

“Askrindo berharap, dengan literasi asuransi ini, masyarakat khususnya milenial dan Generasi Z, akan lebih aware lagi dan berminat dengan produk-produk asuransi. Terlebih asuransi saat ini sangat mudah didapatkan hanya dengan sebuah ponsel dan sangat mudah juga dalam pengajuan klaimnya salah satunya melalui aplikasi DigiAsk 4.0 yang bisa di download melalui playstore dan Appstore,” kata Luluk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement