REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- BMW bakal menghentikan produksi semua jenis mobil Mini bertenaga listrik di Inggris dan memindahkannya ke China. Langkah korporasi itu memberikan pukulan besar bagi harapan Inggris untuk dapat menjadi pusat produksi kendaraan tanpa emisi global.
Seperti dilansir dari The Guardian, Ahad (16/10/2022), BMW memproduksi 40 ribu Mini Cooper bertenaga listrik per tahun di pabrik Cowley di pinggiran Oxford.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Times pada (Sabtu 15/10/2022) dipastikan produksi kendaraan listrik BMW Oxford akan berakhir tahun depan sebagai bagian dari rencana untuk membentuk kembali jajaran pembuat mobil mulai tahun 2024.
Langkah ini merupakan pukulan lebih lanjut bagi ambisi Inggris untuk menjadi pemimpin dalam manufaktur mobil listrik global, menyusul keputusan Honda untuk keluar dari Inggris pada 2016 lalu.
Usaha patungan BMW dengan Great Wall Motor yang memproduksi model hatchback dan SUV kecil mereka, sekarang akan dibuat di China timur, seperti halnya Mini Aceman generasi berikutnya tanpa emisi.
Versi listrik baru dari model Mini terbesar, yakni Countryman, akan akan diproduksi di pabriknya di Leipzig.
Pengumuman tersebut menyusul konfirmasi oleh bos Mini, Stefanie Wurst, pekan lalu bahwa model konvertibel akan bergabung dengan jajaran Mini Cooper baru – yang akan diluncurkan pada 2024 – dan akan “pulang” pada 2025 dengan produksi di Inggris di pabrik Mini Oxford.
Mini Coopers Bensin akan dibangun di Oxford, dalam bentuk tiga pintu, lima pintu dan konvertibel. Adapun untuk ekspor ke pasar seperti AS, Jepang dan Timur Tengah, dBMW menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan produksi Mini berbahan bakar bensin sampai tahun 2030.
Keputusan BMW muncul setelah laporan bahwa satu-satunya pabrik baterai skala besar yang direncanakan di Inggris, yang dibangun oleh Britishvolt di timur laut Inggris, akan bangkrut jika tidak menerima paket penyelamatan 200 juta euro.
Hanya setahun yang lalu, Boris Johnson, yang saat itu menjadi perdana menteri, berjanji pada KTT iklim Cop26 di Glasgow, untuk mendanai revolusi mobil listrik hingga 1 miliar euro di Inggris. Langkah itu demi menciptakan ratusan ribu pekerjaan.
Pendahulunya, Theresa May, bermaksud agar Inggris menjadi pemimpin dunia dalam pembuatan kendaraan listrik dan menjadikannya salah satu "pilar" dari strategi industrinya yang berumur pendek.
Kwasi Kwarteng, yang dipecat sebagai kanselir pada hari Jumat dan digantikan oleh Jeremy Hunt, mengatakan tahun lalu ketika dia menjadi sekretaris bisnis bahwa industri otomotif berlistrik akan menjadi bagian depan dan pusat Inggris yang membangun kembali dengan lebih baik.
Pabrik Cowley yang bersejarah telah menjadi subyek spekulasi bahwa BMW ingin menjual pabriknya ke Great Wall, yang tidak merahasiakan bahwa dorongan penjualannya yang besar ke pasar listrik Eropa pada akhirnya akan membawanya untuk mencari fasilitas produksinya sendiri di Eropa.
Namun, Stefanie Wurst membantahnya dengan menyatakan Oxford akan selalu menjadi rumah bagi Mini. Dia mengatakan keputusan untuk menghentikan perakitan Mini listrik di Inggris tidak terkait dengan kendala pasokan pasca-Brexit dan gesekan lintas batas dengan UE atau kurangnya gigafactory di dekatnya. Namun, karena pabrik Cowley berjalan tidak efisien dengan harus memproduksi mobil listrik dan bensin pada jalur yang sama.
Dia mengatakan bahwa ketika Mini listrik akan dibangun lagi di Inggris, itu akan berada di platform jalur perakitan yang dikembangkan oleh Great Wall, dan jalur Cowley yang ada akan dilucuti sebagai bagian dari perombakan besar pabrik.
"Oxford tidak siap untuk kendaraan listrik. Ini akan membutuhkan renovasi dan investasi," ujarnya.
Saat ditanya kapan Mini listrik akan kembali ke Oxford, dia berkata, tidak ada tanggal. Ditanya apakah Oxford pada suatu saat nanti dapat membangun merek Mini dan Great Wall seperti Ora dan Wey, dia menjawab, Mungkin.
Wurst pun menolak anggapan bahwa konsumen Inggris mungkin menolak membeli Mini buatan China, dengan mengatakan dia tidak melihat alasan. Sebab, pengendara Inggris sudah membeli beberapa model BMW buatan China.
Seorang juru bicara BMW mengatakan, Oxford memainkan peran penting dalam strategi produksi BMW Group, dengan tingkat fleksibilitas, daya saing dan keahlian yang tinggi dan akan tetap menjadi jantung produksi Mini.