Senin 10 Oct 2022 13:48 WIB

Misi Dagang ke Qatar, Zulhas Targetkan Defisit Perdagangan Mengecil

Pemerintah RI membawa 11 pelaku usaha yang akan ikut dalam misi dagang.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Foto: Istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan bersama para jajarannya melakukan misi dagang ke Qatar pada 9-10 Oktober. Target utama misi dagang itu untuk dapat memperkecil defisit neraca perdagangan Indonesia atas Qatar.

Zulkifli mengatakan, pihaknya juga membawa 11 pelaku usaha yang akan ikut dalam misi dagang kali ini. Para pengusaha itu di antaranya bergerak di sektor kelapa sawit dan turunannya, produk kertas, otomotif, baterai, makanan dan minuman, dekorasi rumah, produk kerajinan, garmen, dan produk kecantikan.

Baca Juga

“Kementerian Perdagangan berkomitmen terus melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional dan memanfaatkan perjanjian dagang dengan negara-negara mitra untuk meningkatkan ekspor nasional," kata Zulkifli dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/10/2022).

Ia menjelaskan, kunjungan kerja ke Qatar juga merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor dengan membuka akses pasar dan mengoptimalkan potensi dan peluang di negara-negara nontradisional yang masih bisa digarap.

Sebagai informasi, Qatar merupakan anggota Gulf Cooperation Council (GCC). Saat ini, Indonesia juga sudah mengusulkan studi kelayakan bersama Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Indonesia-GCC CEPA).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengungkapkan, kinerja perdagangan antara Indonesia dan Qatar masih mencatatkan defisit bagi Indonesia.

Pada Januari—Juli 2022, total perdagangan Indonesia dengan Qatar tercatat 758,07 juta dolar AS. Total perdagangan kedua negara pada periode tersebut meningkat 29,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, Indonesia masih mencatat defisit perdagangan sebesar 498,25 juta dolar AS.

Sementara itu, pada 2021 total perdagangan kedua negara tercatat sebesar 892,95 juta dolar AS dengan defisit bagi Indonesia sebesar 458,61 juta dolar AS.

Ekspor nonmigas Indonesia ke Qatar pada 2021 tercatat sebesar 217,1 juta dolar AS atau tumbuh 32,17 persen. Produk ekspor utama Indonesia ke Qatar yaitu yaitu floating/submersible drilling/production platforms, otomotif dan bagiannya, produk besi baja, alat kesehatan, kertas dan kertas toilet, tableware, makanan dan minuman, serta kayu lapis atau plywood.

Sementara, impor nonmigas Indonesia dari Qatar pada 2021 tercatat sebesar 138,3 juta dolar AS. Produk impor utama Indonesia di Qatar yaitu sulfur, unwrought aluminum, polymers of ethylene, acyclic alcohols, dan sodium hydroxide.

"Misi dagang Indonesia ke Qatar menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperkecil defisit perdagangan tersebut. Dengan misi dagang ini diharapkan nilai ekspor Indonesia ke Qatar akan terus meningkat,” ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement