Rabu 21 Feb 2024 13:44 WIB

Mendag Kembali Ajak Masyarakat Konsumsi Beras Bulog, Kualitasnya '11-12' dengan Premium

Beras SPHP Bulog bersubsidi dijual kira-kira Rp 10.900 atau Rp 11.000 perkilogram

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mendag Zulkifli Hasan ajak masyarakat membeli beras SPHP Bulog di tengah kelangkaan stok pangan
Foto: Republika/Alfian choir
Mendag Zulkifli Hasan ajak masyarakat membeli beras SPHP Bulog di tengah kelangkaan stok pangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri  Perdagangan  Zulkifli  Hasan kembali mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang diproduksi Bulog. Menurutnya, beras SPHP memiliki kualitas yang bagus dan tidak kalah dengan beras premium.

Ajakan ini disampaikan Zulkifli di tengah terus naiknya harga beras premium karena keterbatasan stok karena masa  panennya bergeser sebagai dampak El  Nino.

"Jadi, konsumen atau masyarakat bisa melakukan alternatif.  Kalau beras  premium dinilai mahal, masyarakat bisa membeli beras Bulog yang disubsidi yang kualitasnya juga tidak kalah. Bulog membanjiri beras SPHP di pasar-pasar dan ritel modern,” kata Zulhas dikutip dari siaran persnya, Rabu (21/2/2023) saat melakukan pemantauan harga dan ketersediaan barang  kebutuhan  pokok (bapok), di  Pasar Bulu,  Semarang.

Ia juga menegaskan  Pemerintah  menjaga stabilitas harga beras secara nasional dengan terus menggelontorkan beras SPHP Bulog bersubsidi dijual kira-kira  Rp 10.900 atau Rp 11.000 perkilogram. Sebab, harga  beras  premium  yang banyak  dikonsumsi  masyarakat ini masih bergerak  naik. Sementara, masa panen raya tahun ini diperkirakan jatuh di bulan April—Mei atau mundur dibandingkan tahun lalu yang jatuh pada bulan Januari-Maret.

Zulhas menyampaikan, jika sebelumya beras program SPHP digelontorkan sebanyak 100 ribu ton per bulan, kini telah meningkat menjadi 250 ribu ton tiap bulan.

Kendati demikian, ia memastikan ketersediaan stok berasmenjelang puasa dan Lebaran jugaaman.

"Menjelang Ramadhan Lebaran, ketersediaan beras tidak ada masalah, berasnya banyak. Kita punya stok beras Bulog 1,4 juta ton akan masuk lagi 2 juta ton. Jadi, tidak ada masalah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement