REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang diproduksi Bulog. Menurutnya, beras SPHP memiliki kualitas yang bagus dan tidak kalah dengan beras premium.
Ajakan ini disampaikan Zulkifli di tengah terus naiknya harga beras premium karena keterbatasan stok karena masa panennya bergeser sebagai dampak El Nino.
"Jadi, konsumen atau masyarakat bisa melakukan alternatif. Kalau beras premium dinilai mahal, masyarakat bisa membeli beras Bulog yang disubsidi yang kualitasnya juga tidak kalah. Bulog membanjiri beras SPHP di pasar-pasar dan ritel modern,” kata Zulhas dikutip dari siaran persnya, Rabu (21/2/2023) saat melakukan pemantauan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok), di Pasar Bulu, Semarang.
Ia juga menegaskan Pemerintah menjaga stabilitas harga beras secara nasional dengan terus menggelontorkan beras SPHP Bulog bersubsidi dijual kira-kira Rp 10.900 atau Rp 11.000 perkilogram. Sebab, harga beras premium yang banyak dikonsumsi masyarakat ini masih bergerak naik. Sementara, masa panen raya tahun ini diperkirakan jatuh di bulan April—Mei atau mundur dibandingkan tahun lalu yang jatuh pada bulan Januari-Maret.
Zulhas menyampaikan, jika sebelumya beras program SPHP digelontorkan sebanyak 100 ribu ton per bulan, kini telah meningkat menjadi 250 ribu ton tiap bulan.
Kendati demikian, ia memastikan ketersediaan stok berasmenjelang puasa dan Lebaran jugaaman.
"Menjelang Ramadhan Lebaran, ketersediaan beras tidak ada masalah, berasnya banyak. Kita punya stok beras Bulog 1,4 juta ton akan masuk lagi 2 juta ton. Jadi, tidak ada masalah," katanya.