REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mempunyai banyak cara untuk bisa terlepas dari ketergantungan impor LPG, mulai dari Jargas, proyek DME maupun kompor induksi atau listrik. Namun, kata Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk bisa mempercepat upaya terlepas dari ketergantungan impor LPG paling cocok adalah kompor induksi.
"Kompor induksi yang paling applicable duluan diantara Jargas dan DME," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (16/9).
Arifin menilai meski ada tiga proyek berbeda untuk subtitusi LPG, namun ketiga rencana tersebut memang harus berjalan beriringan dan saling melengkapi. "Kalau jargas kan kita juga harus jaga pasokannya. Tapi kalau misalnya listrik kan ini sudah ada ya, sumber daya yang ada saja kita optimalkan juga," tambah Arifin.
Ia pun menilai, dengan adanya tiga proyek tersebut tidak ada yang dikalahkan. Semua skenario tetap dijalankan. "Mana yang paling cepat, gampang diakses masyarakat biar saling mengisi saja," tambah Arifin.
Arifin pun menjelaskan saat ini pemerintah juga menunggu PLN untuk melakukan uji coba kepada 300 ribu pelanggan subsidi listrik. "Ini kita tunggu, bagaimana respon masyarakat kalau ini memang memberikan manfaat ya kenapa nggak kan kedepannya kita masifkan lagi," ujar Arifin.