REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China meyakini bahwa kereta api berkecepatan tinggi di jalur Jakarta-Bandung mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat di Indonesia. "Proyek ini bisa meningkatkan konektivitas di Indonesia dan mendorong pembangunan sosial ekonomi masyarakat setempat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Selasa (6/9/2022).
Menurut dia, kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek unggulan kerja sama China-Indonesia dalam kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (BRI). "Kalau sudah beroperasi sepenuhnya, proyek ini akan menjadi kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan di seluruh kawasan Asia Tenggara," kata perempuan diplomat itu, yang baru dua hari menempati pos barunya sebagai jubir.
Ia menuturkan bahwa pengiriman rangkaian kereta cepat China, yang akan ditindaklanjuti dengan uji coba di Indonesia, tersebut merupakan langkah maju dalam mempersiapkan pengoperasian di jalur Jakarta-Bandung.
Mao kemudian menyebutkan bahwa, selama sembilan bulan sejak pertama beroperasi, kereta api China-Laos mampu mengangkut lebih dari 6,71 juta penumpang dan 7,17 juta ton kargo, termasuk 1,28 juta ton kargo lintas-batas, dengan nilai total lebih dari 10 miliar yuan (Rp21,4 triliun).
"Kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta api China-Laos melambangkan peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan antara China dan negara-negara di Asia Tenggara di bawah BRI," katanya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama BRI antara China dan negara-negara di Asia Tenggara akan memberikan keuntungan bagi pembangunan dan pemulihan ekonomi regional dan global.