REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah terdampak pandemi Covid-19, peningkatan kapasitas pesawat saat ini mulai dibutuhkan maskapai. PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk memastikan siap melayani peningkatan reaktivasi pesawat yang dilakukan maskapai.
“Dengan bangkitnya industri penerbangan dan meningkatnya arus lalu lintas udara, GMF harus siap dengan peningkatan permintaan reaktivasi pesawat,” kata Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi, Jumat (2/9/2022).
Dia menuturkan dengan menggeliatnya penerbangan sipil dunia membuka peluang bagi GMF untuk melakukan reaktivasi pada pesawat-pesawat yang berstatus grounded. Selama pandemi, banyak maskapai yang mengandangkan pesawatnya karena menyesuaikan dengan turunnya jumlah penumpang.
Andi menambahkan, bahkan saat ini Garuda Indonesia sebagai induk usaha juga sudah mendapatkan status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Garuda Indonesia berkomitmen untuk merancang langkah bisnis perbaikan kinerja.
“Ini perlu didukung oleh GMF dengan menyiapkan armada-armada Garuda Indonesia agar dapat dioperasikan secara optimal kembali,” tutur Andi.
Untuk saat ini, kata dia, permintaan reaktivasi dari maskapai Garuda Indonesia Group, khususnya pesawat berbadan kecil menjadi prioritas. Dia menegaskan permintaan tersebut telah memenuhi seluruh slot yang ada pada fasilitas hanggar GMF.
“Penuhnya slot hanggar hingga akhir tahun 2022 pun juga dikontribusikan oleh tingginya permintaan perawatan pesawat Boeing 747 yang mayoritas permintaannya datang dari customer internasional,” ungkap Andi.