REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pemerintah Uni Eropa dan Kanada mendukung rencana Indonesia dalam transisi energi untuk mengurangi emisi karbon. Kedua representasi negara tersebut terbuka dalam kerja sama pendanaan maupun pengembangan teknologi untuk mengakselerasi proyek transisi energi Indonesia.
Commissioner for Energy European Commission Kadri Simson menjelaskan target Indonesia dalam menurunkan emisi karbon pada 2060 sangat ambisius. Namun, Kadri menilai langkah tersebut patut diapresiasi. Ia pun mengatakan, Eropa siap membantu Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan target tersebut.
"Tentu saja, upaya tersebut bukan hanya akan berpengaruh pada Indonesia, tetapi juga kepada dunia. Target tidak akan tercapai tanpa implementasi, oleh karena itu kami sangat terbuka dan siap membantu Indonesia mewujudkan rencana ini," ujar Kadri di sela Sidang ETMM, Jumat (2/9/2022).
Kadri menjelaskan, Eropa punya pengalaman yang leading dalam pengembangan teknologi energi baru terbarukan. Pengembangan teknologi perlu dilakukan, sehingga Eropa kata dia sangat terbuka dalam kolaborasi ke depan.
"Kami siap membantu Indonesia, baik secara pengembangan teknologi maupun secara financial support," ujar Kadri.
Senada dengan Kadri, Deputy Minister of Natural Resources Canada, John FG Hannaford menjelaskan, Indonesia mempunyai potensi pengembangan energi bersih yang besar. Pengembangan ini pun disepakati Hannaford butuh kolaborasi semua pihak.
Apalagi, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik dan juga pasar yang besar. Hannaford pun memastikan Kanada siap membantu Indonesia dalam mencapai target NZE.
"Kami sangat mendukung Indonesia dalam mencapai target NZE. Program transisi energi yang dilakukan Indonesia sangat baik dan kami rasa sangat adaptable. Kami siap mendukung Indonesia," ujar Hannaford.