Jumat 02 Sep 2022 15:43 WIB

Indonesia Resmi Terbitkan Peta Jalan Net Zero Emission di ETMM

Menteri ESDM sebut penerbitan peta jalan NZE sesuai dengan komitmen transisi energi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan sambutan saat pembukaan kegiatan G20 Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (2/9/2022). Pemerintah Indonesia resmi menerbitkan Net Zero Emission Roadmap, khusus untuk sektor energi pada perhelatan Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM). NZE Roadmap tersebut disusun bersama dengan Internasional Energy Agency (IEA).
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan sambutan saat pembukaan kegiatan G20 Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (2/9/2022). Pemerintah Indonesia resmi menerbitkan Net Zero Emission Roadmap, khusus untuk sektor energi pada perhelatan Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM). NZE Roadmap tersebut disusun bersama dengan Internasional Energy Agency (IEA).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pemerintah Indonesia resmi menerbitkan Net Zero Emission Roadmap, khusus untuk sektor energi pada perhelatan Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM). NZE Roadmap tersebut disusun bersama dengan Internasional Energy Agency (IEA).

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan isi dari NZE roadmap Indonesia akan melakukan pengembangan EBT yang lebih masif, pensiunkan PLTU, konversi kendaraan listrik dan melakukan pengembangan nuklir pada 2040. Melalui NZE Roadmap ini, harapannya bisa mendorong keterlibatan semua pihak untuk membantu Indonesia mencapai target NZE.

"Langkah Indonesia dalam menerbitkan NZE Roadmap sebagai komitmen Indonesia dalam transisi energi. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bersama dalam berkolaborasi mencapai pengurangan emisi karbon," ujar Arifin di Nusa Dua, Jumat (2/9).

Arifin memastikan dalam NZE Roadmap harus tetap menghasilkan energi yang terjangkau dan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, pengembangan pembangkit EBT, misalnya membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

"Oleh karena itu kami memerlukan support dari semua pihak baik dari investasi maupun kolaborasi teknologi," tambah Arifin.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan dalam NZE Roadmap diharapkan bisa meningkatkan daya saing Indonesia. Meski melakukan transisi energi, kata Dadan Indonesia ingin dampak dari rencana transisi energi bisa memberikan multiplier effect.

"Kita mau memastikan roadmap ini berjalan baik dan tetap menjaga daya saing Indonesia dan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Dadan dalam kesempatan yang sama.

Dadan mencontohkan dalam NZE Roadmap ini, kedepan potensi pengembangan EBT bisa mencapai 510 GW di 2060 mendatang. Sedangkan dari data terbaru, kontribusi emisi karbon Indonesia dari tahun ke tahun terus menurun.

"Upaya ini butuh investasi paling tidak 1 miliar dolar AS sampai 2060 sehingga kami mengajak kolaborasi dan dukungan semua pihak," ujar Dadan.

Lead Energy Analyst and Modeller IEA, Timothy Goodson menilai NZE Roadmap ini merupakan langkah maju Indonesia. Namun, ia menilai roadmap ini harus bisa dilaksanakan dengan dukungan regulasi yang kuat. "Roadmap ini tentu saja perlu diimplementasikan melalui regulasi yang kuat dan mendukung investasi dalam roadmap ini. Kami mengajak semua pihak untuk bisa mewujudkan hal ini dengan dukungan financial serta teknologi," tambah Timothy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement