REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perbankan sedang menyiapkan aplikasi super atau superapp. Hal ini sejalan pengembangan digital di tengah layanan perbankan.
Anggota Himbara, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana menghadirkan aplikasi ini untuk menggenjot segmen kredit properti. Adapun aplikasi ini menawarkan banyak keunggulan untuk memudahkan dalam proses kredit penyaluran rumah (KPR) hingga kebutuhan pembiayaan.
Direktur Teknologi Informasi BTN Andi Nirwoto mengatakan aplikasi ini diperkirakan meluncur pada September atau Oktober mendatang. Saat ini perseroan masih menunggu perizinan dan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kami punya target peluncuran kisaran September atau Oktober 2022, tapi secara resmi kami sedang koordinasi dengan regulator karena secara total arsitekturnya berbeda, sehingga regulator masuk ke dalam perizinan baru,” ujarnya kepada wartawan dikutip Ahad (28/8/2022).
Adapun, biaya pengembangan aplikasi super BBTN disebut tidak terlampau mahal. Andi memerinci biaya aplikasi tersebut bahkan kurang dari Rp 10 miliar, tetapi karena ditambah dengan ongkos infrastruktur digital dan keamanan, biaya yang mesti dirogoh perseroan diperkirakan mencapai sekitar Rp 50 miliar.
Sepanjang tahun ini perseroan menetapkan biaya modal atau capital expenditure (capex) pengembangan teknologi informasi sebesar Rp 400 miliar. Pada semester I 2022, perseroan sudah menggunakan 35 persen sampai 40 persen dari modal.
Andi menuturkan kekuatan digitalisasi perbankan ada tiga yaitu SDM, ekosistem dan teknologi. Perseroan akan mengombinasikan tiga pilar dan membangun ekosistem yang bernama More Gets. Ekosistem tersebut akan menghubungkan konsumen dengan ribuan pengembang.
Adanya super aplikasi yang sedang dikembangkan tersebut, para nasabah nantinya bisa melakukan transaksi untuk membeli rumah, rumah bekas, hingga renovasi rumah. Super aplikasi tersebut nantinya juga memiliki beragam fitur mulai dari pembayaran, pembelian, hingga investasi.
“Di sini kami memikirkan keunggulan era digital ini periode lima sampai 10 tahun ke depan,” kata Andi.
Andi menyampaikan dalam mengembangkan super aplikasi untuk properti tersebut, BTN akan bekerja sama dengan berbagai perusahaan. Perseroan akan membangun platform Antarmuka Pemrograman Aplikasi atau Application Programming Interface (API), untuk mempercepat terbentuknya ekosistem More Gets.
Adapun kerja sama juga akan membuat super aplikasi BTN memiliki data base yang melimpah. Sebagai contoh, perseroan belum lama melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan Pinhome, platform dagang el khusus properti. Pinhome memiliki kekuatan basis data perumahan dan data segmen milenial sekaligus memperkaya ekosistem More Gets BTN.
“Kami akan menyambungkan dengan data base mereka melalui pertukaran API, termasuk turunannya untuk perawatan dan AC dan beberapa fasilitas rumah, kami juga bekerja sama dengan perusahaan lain, termasuk di dalamnya Pinhome,” kata Andi.
Sementara itu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sedang menyiapkan superapp yang akan diluncurkan pada awal 2023. Adapun aplikasi super tersebut akan jauh lebih baik dari mobile banking, BSI Mobile yang ada saat ini baik dari sisi kapabilitas, user experience, user interface sehingga bisa melayani nasabah lebih banyak dan lebih cepat.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan tampilannya akan lebih menarik dan bersahabat, sehingga diharapkan superapp ini bisa bermanfaat bagi nasabah sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual. "Kita sedang menyusun superapp, platformnya, masih butuh waktu. Mudah-mudahan awal tahun depan prototipenya sudah jadi," kata Hery.
"Namanya juga nanti akan beda, kita cari nama yang pas, jadi sahabat finansial, sosial, spiritual, bagi nasabah," ucapnya.
Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menambahkan, superapp akan jadi milestone utama perusahaan dalam digital banking. Menurutnya, aplikasi ini nantinya akan memiliki layanan digital yang sebanding dengan bank-bank terbaik di Indonesia dan regional lainnya.
Direktur Information Technology BSI, Achmad Syafii menambahkan transformasi digital jadi komitmen yang konsisten digarap perusahaan. Pemanfaatan digital telah terbukti meningkatkan skala bisnis dengan sangat signifikan, khususnya melalui mobile banking.
"Pada Juni 2022, pengguna BSI Mobile mencapai 4,07 juta user naik sebesar 81 persen (yoy)," kata dia.
Adapun jumlah pengguna yang semakin meningkat dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking. Profil nasabah perusahaan sebanyak 97 persen telah beralih menggunakan e-channel dapat beraktivitas perbankan.
Transaksi kumulatif BSI Mobile pada Juni 2022 sebanyak 117,72 juta transaksi, atau naik 229 persen (yoy). Adapun kontribusinya pada fee based income sebesar Rp 119 miliar atau naik 151 persen dari Rp 48 miliar pada periode yang sama tahun lalu.