Jumat 12 Aug 2022 23:14 WIB

80 Ribu Rumah Tangga Ditargetkan Terima Bantuan Pasang Baru Listrik

Bantuan pasang baru listrik diberikan melalui APBN Tahun Anggaran 2022.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petugas PT PLN memberikan pelayanan kepada pelanggan, berupa pemasangan jaringan listrik untuk rumah tangga. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan 80 ribu Rumah Tangga tidak mampu dan yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) menjadi sasaran program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Foto: dok. PLN UID Jateng & DIY
Petugas PT PLN memberikan pelayanan kepada pelanggan, berupa pemasangan jaringan listrik untuk rumah tangga. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan 80 ribu Rumah Tangga tidak mampu dan yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) menjadi sasaran program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan 80 ribu Rumah Tangga tidak mampu dan yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) menjadi sasaran program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Bantuan diberikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari menjelaskan program ini bertujuan untuk mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen. "Berdasarkan hasil Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI pada tanggal 27 September 2021, menyetujui alokasi APBN tahun 2022 untuk program BPBL bagi rumah tangga miskin belum berlistrik sebanyak 80.000 rumah tangga yang tersebar di seluruh Indonesia" ucap Ida, Jumat (11/8/2022).

Baca Juga

Lebih lanjut Ida menyebutkan rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia hingga semester I 2022 telah mencapai angka 99,56 persen. Ia menyebutkan program BPBL yang telah mendapatkan persetujuan Komisi VII DPR RI ini diharapkan menjadi salah satu upaya percepatan pencapaian target rasio elektrifikasi.

Pemerintah disebut Ida terus mendorong berbagai program dalam memenuhi target 100 persen Rasio Elektrifikasi pada tahun 2022. Upaya memenuhi akses listrik bagi seluruh desa dan dusun di daerah 3T tersebut dilakukan dengan berbagai macam selain program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

"Pemerintah memiliki beberapa strategi seperti perluasan jaringan, pembangunan minigrid, pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL), Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) serta Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL)," ujar Ida. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement