REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Danamon Tbk membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,7 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 70 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra mengatakan, pertumbuhan laba bersih setelah pajak didorong oleh kemampuan bank untuk mengelola marjin bunga bersih melalui disiplin biaya dana.
“Didukung juga dengan pertumbuhan kredit yang sehat. Dibandingkan tahun lalu, total pinjaman telah tumbuh sebesar enam persen atau lima persen dibandingkan dengan kuartal terakhir, mencapai sekitar Rp 139,7 triliun,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (29/7/2022).
Menurutnya, saat ini fokus perusahaan lebih kepada dana murah, yaitu dari saving account dan current account. Pendapatan biaya juga turut meningkat karena turut ditopang oleh diversifikasi dari peningkatan kualitas aset yang baik.
“Dari segi year on year kita lihat bahwa rasio NIM meningkat 40 basis poin menjadi 7,9 persen dan rasio CoC kita turun 210 poin menjadi 2,3 persen,” ucapnya.
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lini bisnis utamanya didukung oleh pertumbuhan portofolio segmen enterprise banking yang terdiri dari corporate dan commercial banking serta lembaga keuangan lainnya.
“Segmen enterprise banking naik 18 persen (yoy) atau 10 persen dibandingkan dengan Kuartal terakhir, sekarang dengan total loan menjadi Rp 67 triliun,” ucapnya.
Selain itu pembiayaan baru Adira Finance sepanjang 2022 menunjukkan pertumbuhan 21 persen dibandingkan pertengahan 2021. Selaras dengan langkah strategis dalam digitalisasi dan pendekatan secara institusional, saldo giro dan tabungan atau CASA juga meningkat 17 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 79,6 triliun.
“Hal ini juga tecermin pada rasio giro dan tabungan (CASA Ratio) yang meningkat sebesar 810 basis poin dibandingkan dengan tahun lalu dan menjadi 64,4 persen,” ucapnya.
Perusahaan juga mencatatkan rasio kredit bermasalah atau NPL Gross pada posisi 2,8 persen pada pertengahan 2022, membaik 20 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan NPL Coverage Ratio tercatat cukup tinggi yaitu 203 persen, membaik 200 basis poin (yoy).
“Sementara permodalan Danamon masih sangat kuat dengan KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) konsolidasi sekitar 26 persen,” ucapnya.