REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Indonesia KH Ma'ruf Amin meminta skema business match making yang sudah ada di industri hulu migas makin digenjot. Hal ini perlu dilakukan untuk bisa mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Beberapa program yang sudah dijalankan dalam industri hulu migas termasuk business match making antara penyedia barang dan jasa, KKKS, dan UMKM agar terus dilakukan. Hal itu untuk memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pemanfaatan produk dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri," kata Kiai Ma'ruf, di sela pembukaan forum kapasitas nasional, Selasa (27/7/2022).
Berdasarkan laporan pengadaan tahun 2020 hingga Maret 2022, industri migas telah berkontribusi sebesar Rp 143,6 triliun terhadap bidang usaha industri lainnya, seperti kontribusi pada industri penunjang migas, sektor ketenagakerjaan, usaha menengah/usaha kecil, transportasi, pariwisata, kesehatan, dan lain sebagainya.
Wapres menegaskan kontribusi industri migas terhadap industri lainnya akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas nasional. Karena untuk meningkatkan kapasitas nasional di sektor migas dan sektor lainnya, pemanfaatan komponen dalam negeri pada industri migas harus semakin dioptimalkan.
"Saya menyampaikan apresiasi atas kontribusi industri hulu migas bagi penerimaan negara yang hingga bulan Juni 2022 tercatat telah mencapai 9,7 miliar dolar AS atau sekitar 97 persen dari target APBN 2022," ungkap dia.
Menurut Wapres Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk mengembalikan kemandirian sektor energi di Indonesia. Peningkatan produksi migas harus terus diupayakan bersama, agar kontribusi migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga, tentunya dengan mengedepankan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi.
"Terlebih saat ini kita menghadapi kondisi pasokan energi dunia yang tidak normal, krisis iklim, perang, maupun ancaman stagflasi yang dikhawatirkan menghambat upaya pemulihan ekonomi global," kata Wapres.