REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong memajukan industri kopi di Indonesia. Karena berdasarkan catatannya, dalam 10 tahun terakhir permintaan pasar terhadap kopi meningkat cukup tajam. Bahkan untuk permintaan di pasar domestik melonjak hingga 45 persen .
Erick menuturkan, hal ini harus diimbangi dengan peningkatan lahan perkebunan kopi di Indonesia agar dapat memenuhi permintaan pasar. Karena dalam meningkatkan industri nasional, diperlukan adanya kolaborasi dengan pihak swasta, asosiasi, hingga lembaga riset dan pengembangan.
“Saat ini Indonesia menjadi produsen kopi terbesar keempat di dunia. Dan saya yakin bisa terus ditingkatkan apabila seluruh stakeholder saling bahu membahu membangun ekosistem bisnis kopi yang berkelanjutan,” ucap Erick secara virtual pada Kamis (21/7/2022).
“Tentu ini terdiri dari banyak unsur, tidak dari BUMN saja. Namun kami juga melibatkan pihak swasta, asosiasi, dan lembaga Research and Development (R&D),” sambungnya.
Oleh karena itu Kementerian BUMN tengah menginisiasi Program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara. PMO kopi nusantara di dalamnya terdapat tim yang mendampingi dan memikirkan bagaimana meningkatkan ekosistem kopi dalam negeri.
Erick melanjutkan, pihaknya juga menerapkan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) yang merupakan salah satu upaya pemerintah kepada petani tanah air untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari usaha tani.
Skema program ini terdiri dari aspek yang membangun petani dan budidaya pertanian. Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian.
Ada juga disiapkan akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian, serta adanya jaminan pasar bagi pertain. “Ini adalah ekosistem yang menyeluruh, ada pembiayaan, pendampingan, asuransi dan offtaker. Kita berharap kualitas kopi kita bisa naik kelas, kehidupan petani kita juga naik kelas. Ini yang kita harapkan dan kopi Indonesia juga naik kelas,” ungkap Menteri Erick.
“Dalam memperbaiki ekosistem value chain di industri kopi indonesia kita ajak seluruh stakeholder turut serta membangun ekosistem ini. Tidak mungkin BUMN bekerja sendirian. Kita perlu kontribusi dari banyak pihak,” katanya.