Selasa 12 Jul 2022 18:40 WIB

Semester I 2022, PP Kantongi Kontrak Baru Rp 10,932 Triliun

Kontrak dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru PP mencapai 75 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
PTPP
Foto: Istimewa
PTPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- BUMN Konstruksi, PT PP (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 10,932 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 27,90 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,547 triliun.

Sekretaris Perusahaan PP Bakhtiyar Efendi mengatakan perolehan kontrak baru  terdiri dari proyek-proyek, antara lain pembangunan proyek Terminal Kalibaru Tahap 1B Pelabuhan Tanjung Priok sebesar Rp 3,83 triliun, proyek pekerjaan Pipeline Semarang-Batang sebesar Rp 1,060 triliun, proyek Landmark BSI Aceh sebesar Rp 296 miliar, pekerjaan interior gedung Kejaksaan Agung RI sebesar Rp 286 miliar, proyek Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta sebesar Rp 207 miliar, anak usaha sebesar Rp 3,66 triliun. 

Baca Juga

“Sampai dengan Juni 2022, kontrak baru dari BUMN (SOE) mendominasi perolehan kontrak baru PP dengan kontribusi sebesar 75 persen, disusul oleh pemerintah sebesar 24 persen, dan swasta sebesar satu persen. Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari induk sebesar 66,49 persen dan anak usaha sebesar 33,51 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (12/7/2022).

Menurutnya salah satu proyek yang berhasil menambah nilai perolehan kontrak tersebut, yaitu kontrak pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan pipa transmisi gas Cirebon Semarang Tahap I ruas Semarang-Batang dan proyek Rancang & Bangun Terminal Kalibaru Tahap 1B Pelabuhan Tanjung Priok. 

“Menjadi salah satu proyek strategis nasional, proyek pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan pipa transmisi Gas Cirebon Semarang Tahap I ruas Semarang-Batang merupakan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara Sumatera, Jawa Bagian Barat, dan Jawa Bagian Timur. Proyek yang bersumber dari APBN ini dimenangkan oleh KSO PTPP – Elnusa dengan masa pelaksanaan pekerjaan selama 15 bulan,” ucapnya.

Selain mendapat pekerjaan pipeline, PP juga berhasil memperoleh pekerjaan rancang dan bangun Terminal Kalibaru Tahap 1B di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta senilai Rp 3,836 triliun. Adapun lingkup pekerjaan rancang dan bangun tersebut terbagi menjadi dua pekerjaan utama, yaitu Milestone 1B.1: pendetailan konsep rancang bangun menjadi DED, reklamasi dan perbaikan tanah area CY CT2, inner port road, dan reserved area, reklamasi area PT1. Sedangkan Milestone 1B.2 terdiri dari lingkup kerja, sbb: reklamasi dan perbaikan tanah di area dermaga, struktur dermaga CT2 (800m) dan dermaga CT3 (150m), pengerukan kolam dermaga CT2, struktur interface reserved area, drainase, dan breakwater. Pekerjaan seksi 1B.1 dilaksanakan selama 754 hari kalender, sedangkan pekerjaan seksi 1B.2 akan dilaksanakan selama 1.005 hari kalender.

“PP berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 10,932 triliun sampai dengan akhir Juni 2022. Dengan total perolehan tersebut, PP masih terus mengejar perolehan kontrak baru pada tahun ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh manajemen. Untuk memaksimalkan perolehan kontrak baru pada tahun ini, PP akan berfokus kepada proyek-proyek strategis yang dimiliki oleh pemerintah dan BUMN,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement