Selasa 12 Jul 2022 15:44 WIB

PPI Kembali Ekspor 79,2 Ton Kopi ke Mesir

PPI melakukan ekspor kopi perdana pada awal 2022 sebanyak 130 ton ke Mesir.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Petani memanen kopi. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Petani memanen kopi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding BUMN pangan atau ID Food, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) kembali mengekspor kopi ke Mesir sebanyak 79,2 ton sebagai bagian dari komitmen 3 ribu metrik ton (MT) yang sudah diekspor awal tahun dengan total 461 ton pada awal Juli 2022 di Lampung.

Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati mengatakan PPI melakukan ekspor kopi perdana pada awal 2022 sebanyak 130 ton ke Mesir yang dilepas langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Nina menyampaikan PPI secara reguler terus mengeskpor kopi ke Mesir sampai akhir 2022 hingga 3 ribu metrik ton berdasarkan kontrak yang ditandatangani awal Januari lalu.

Baca Juga

"Ekspor ini sendiri telah berlangsung sejak September 2021. Untuk satu tahun ini, kami akan terus lanjutkan ekspor kopi ini," ujar Nina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Nina mengatakan ekspor kopi ke Mesir merupakan hasil kerja para petani yang ada di Lampung dan wilayah-wilayah Sumatera lainnya seperti di Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Menurut Nina, kerja sama bilateral ini merupakan salah satu langkah untuk membangun kekuatan ekonomi di wilayah masing-masing, yang dapat memperluas akses pasar produk Indonesia lainnya menuju Afrika, Eropa, dan Timur Tengah. Nina menyampaikan Indonesia merupakan negara pengekspor kopi ke Mesir terbesar di dunia.

"Bapak Erick Thohir lewat Kementerian BUMN saat ini juga tengah membangun ekosistem untuk mendukung perkembangan produksi kopi di Indonesia," ucap Nina.

beriringa

Nina menilai ekosistem kopi bertujuan mewujudkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia mengingat 96 persen produksi kopi dilakukan oleh para petani asli. Kata Nina, PPI juga tergabung dalam PMO Kopi Nusantara yang merupakan kolaborasi dari berbagai pihak dalam mendorong kemajuan ekosistem industri kopi di Tanah Air dan mampu mengakomodasi kepentingan pelaku bisnis kopi hingga mendorong industri kopi dalam negeri untuk berdaya saing global.

Nina menjelaskan PMO Kopi Nusantara melibatkan pemangku kepentingan, dari BUMN, swasta, hingga asosiasi. BUMN menyadari ekosistem ini dapat berjalan lebih baik jika berjalan beriringan.

"Saat ini PPI merupakan project manager pilot project PMO Kopi Nusantara 2a dan 2b Jawa Barat. Ekosistem yang terbentuk berangkat dari PMO ini sangatlah baik dengan adanya program-program pendampingan serta membangun digital platform yang menjadi centre of excellence bagi industri kopi," kata Nina menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement