REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (8/7/2022) pagi dibuka menguat meski dibayangi kekhawatiran resesi global. Rupiah pagi ini bergerak menguat 27 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.975 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.002 per dolar AS.
"Greenback telah muncul sebagai tempat berlindung yang lebih disukai di tengah meningkatnya risiko resesi dan telah mencapai level tertinggi hampir dua dekade di sesi sebelumnya sebelum melemah pada hari Jumat," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Pertemuan The Federal Reserve pada Juni lalu menunjukkan bahwa situasi inflasi yang memburuk dan kekhawatiran tentang hilangnya kepercayaan pada kekuatan bank sentral untuk mengendalikannya, mendorong kenaikan suku bunga AS terbesar dalam hampir tiga dekade.Di sisi lain, ada harapan bahwa pembuat kebijakan dapat mengatasi inflasi tanpa menyebabkan resesi.
Selain itu investor juga menantikan rilis data pekerjaan AS untuk Juni.Gubernur Federal Reserve AS Christopher Waller dan Presiden Fed St. Louis James Bullard mendukung perlunya kebijakan restriktif untuk menurunkan harga yang melonjak tetapi menyarankan bahwa AS masih dapat mencegah resesi.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan melaporkan data ketenagakerjaan non pertanian atau Non Farm Payrolls (NFP) pada Jumat di Amerika Serikat.
Ekonom mengharapkan kenaikan 250.000 pekerjaan untuk Juni, menurut survei Dow Jones. Angka tersebut akan kurang dari 390.000 pekerjaan yang ditambahkan pada bulan Mei.
Pada Kamis (7/7) lalu, rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp15.002 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.999 per dolar AS.