REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menjanjikan perusahaan-perusahaan BUMN akan setia pada komitmen tanpa henti untuk mendorong tumbuhnya ekonomi inklusif. Dengan BUMN berada di tengah rakyat dan menciptakan akses serta kesempatan yang luas secara berkeadilan, maka tak hanya kesejahteraan rakyat meningkat, tapi ekonomi nasional akan tumbuh.
Hal tersebut diungkapkan Erick Thohir saat berbicara kepada peserta Rakernas Al Jam’iyatul Washliyah di Jakarta, Sabtu (11/6/2022). Di acara tahunan yang tak hanya dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam'iyatul Washliyah, KH. Masyhuril Khamis, juga diikuti ratusan anggota organisasi massa Islam yang sudah berdiri sejak tahun 1930 itu.
"Pemerintan ingin agar ekonomi inklusif terus kuat sehingga rakyat yang merasakan lebih banyak dan merata. Karena itu BUMN hadir untuk mendampingi rakyat dan juga umat islam yang mayoritas ini agar berkembang. Jangan umat islam yang banyak hanya jadi buih atau bahkan agenda politik, tanpa menjadi kekuatan secara ekonomi," kata Erick Thohir.
Karena itu, di depan seluruh peserta rakernas, Erick memberikan tantangan agar umat Islam bisa juga menjadi kaya, mampu membangun industri halal, dan kuat untuk menumbuhkan ekonomi umat.
"Kuncinya adalah kemandirian. Karena itu, jangan pernah tanyakan kita siapa, tapi apa kontribusi yang bisa kita berikan kepada negara," kata Erick.
"Umat Islam harus perkuat kapasitasnya sebab BUMN sudah siap lakukan intervensi. Baik melalui pemberian KUR, seperti BRI yang 80% alokasi kredit diberikan untuk rakyat, program Mekaar untuk bantu penghasilan ibu rumah tangga, dan keberadaan BSI yang masuk 10 besar nasional untuk mendukung ekonomi syariah," kata dia melanjutkan.