REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog memastikan daging kerbau beku impor yang datang bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal ini ditegaskan Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto setelah mendapatkan hasil PCR negatif dari Pusat Veteriner Farma, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, terhadap sampel daging kerbau beku milik Bulog.
Suyamto mengatakan, Bulog telah melakukan uji PCR di Pusat Veteriner Farma pada 2 Juni. Hal ini demi meyakinkan bahwa lagi kondisi daging kerbau beku yang diimpor Bulog dari India aman dari PMK yang menyerang ternak sapi di beberapa daerah.
Suyamto menyebut, Bulog secara rutin melakukan uji laboratorium, termasuk uji PMK untuk meyakinkan bahwa daging beku dari India memenuhi persyaratan kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Alhamdulillah hasil uji PCR-nya kemarin sudah keluar dengan hasil negatif, jadi Bulog lebih yakin lagi untuk mendsitribusikan komoditas daging kerbau beku ini guna mencukupi kebutuhan daging di tanah air," ujar Suyamto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (5/6/2022).
Suyamto menambahkan, sebelum ada wabah PMK pun mekanisme importasi daging kerbau yang dikelola Bulog telah lolos verifikasi dari Kementerian Pertanian, karena saat tiba di Indonesia daging kerbau langsung diperiksa tiap kontainer oleh Balai Karantina Tanjung Priok Kementerian Pertanian dan diberi sertifikat oleh balai tersebut. Sebelum dilakukan pengiriman ke Indonesia, dia katakan, daging kerbau yang diimpor Bulog ini dipastikan hanya dilakukan oleh suplier yang telah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.
"Selain itu juga telah memenuhi kriteria kesehatan hewan dan dinyatakan layak di konsumsi manusia (fit for human consumption) sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat kesehatan (Health Certificate) dari Lembaga Veteriner di India," sambung Suyamto.
Suyamto menyampaikan, pemerintah memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100 ribu ton pada tahun ini sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen.
"Dengan jumlah stok daging kerbau beku yang dikuasai Bulog saat ini yang telah datang sebanyak 46 ribu ton, Bulog berhasil membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku sehingga saat Ramadhan dan Idul Fitri kemarin harga daging bisa stabil," katanya menambahkan