REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memutuskan untuk menunda Initial Public Offering (IPO) dua anak usahanya yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (TPK). Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan keputusan tersebut diambil setelah Pelindo I, II, III, dan IV merger.
"IPO itu kan rencana 2019 sampai 2020, waktu belum merger. Tentu setelah merger banyak perubahan" kata Arif saat ditemui di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (19/5/2022).
Terlebih, Arif mengatakan sebelumnya Pelindo II juga berdiri sendiri. Setelah adanya merger, Arif mengatakan PT PTP saat ini sudah menjadi bagian dari anak perusahaan PT Pelindo Multi Terminal (PMT).
"Dulu yang mau IPO itu PTP dan TPK Jadi anaknya sub holding peti kemas. tentunya strategi setelah Pelindo merger ini pasti akan berubah dan tentunya per hari ini kami belum mengarah ke sana (IPO)," jelas Arif.
Meskipun begitu, Arif mengungkapkan saat ini Pelindo juga memiliki rencana besar. Dia menegaskan, rencana tersebut juga membutuhkan dana yang besar untuk merealisasikannya.
"Maka opsi untuk mendapatkan dana tersebut adalah dengan IPO. Karena IPO itu kan hanya cara mengumpulkan dana dan saat ini kami masih belum rencana ke sana. Alhamdulilah kami masih punya dana besar," ungkap Arif.