REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pergerakan penumpang angkutan udara pada masa mudik Lebaran Idul Fitri 2022 mencapai angka tertinggi selama masa pandemi. Budi menuturkan angka tersebut juga hampir mendekati masa sebelum pandemi.
“Tercatat dari data traveler 2022, pada masa mudik sebanyak 2,9 juta pergerakan penumpang atau 82 persen dari jumlah pemudik 2019 sebelum pandemi,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (17/5/2022).
Budi menilai angka tersebut menunjukkan optimalisasi utilitas armada pesawat telah efektif dilakukan. Khususnya dalam melayani lonjakan penumpang pada masa angkutan Lebaran 2022.
Dia mengharapkan tingginya permintaan penumpang pada saat mudik akan terus berlanjut. Dengan begitu dapat menjadi titik balik kebangkitan industri penerbangan nasional.
“Saya berharap, cerita yang kami sampaikan dalam forum ini, dapat bermanfaat bagi sejumlah negara dalam rangka membangkitkan kembali industri penerbangannya,” jelas Budi.
Dia menambahkan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada industri penerbangan di Indonesia. Sebagai perbandingan, sebelum pandemi pada 2019, jumlah penumpang pesawat sudah mencapai 117 juta orang per tahun.
Selanjutnya pada 2020 jumlah penumpang pesawat menurun menjadi 43 juta orang per tahun dan pada 2021 kembali menurun menjadi 35 juta orang per tahun. Pada 2022, diprediksi akan kembali meningkat menjadi 78 juta orang per tahun.