Sabtu 14 May 2022 11:40 WIB

Kuak Kondisi Keuangan, Pahami Apa Itu Laporan Arus Kas dan Cara Membuatnya

Laporan arus kas adalah catatan finansial yang berisi data pengeluaran dan pemasukan. Berikut manfaat, elemen, dan cara membuat laporan arus kas.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan

Mengetahui kondisi keuangan dalam berbisnis adalah hal yang amat krusial. Salah satu caranya adalah melalui laporan arus kas yang disusun secara rutin, lengkap, dan juga akurat. Mulai dari bisnis skala kecil hingga perusahaan raksasa sekalipun wajib memiliki laporan ini guna mengetahui kondisi keuangannya.

Bahkan, untuk mendapatkan informasi arus kas secara mendetail dan akurat, tak sedikit perusahaan yang menggunakan jasa ahli finansial untuk menyusunnya. Karena memang sepenting itulah mengetahui kondisi keuangan bisnis melalui informasi dari laporan arus kas tersebut. Khususnya dalam hal melihat geliat usaha dan menjadikannya sebagai dasar dalam mengambil keputusan atau strategi berbisnis. 

Walaupun tidak harus memahami sendiri tentang bagaimana cara menyusunnya, sebagai pebisnis, kamu wajib mengerti apa yang dimaksud dengan laporan arus kas dan bagaimana membaca isinya. Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan berikut ini. 

Baca Juga: Pahami Neraca Lajur agar Mampu Membuat Laporan Keuangan yang Sistematis

Pengertian Laporan Arus Kas

Pengertian Laporan Arus Kas

Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah catatan finansial yang berisi data dan informasi mengenai pengeluaran dan pemasukan dalam suatu periode tertentu. 

Laporan keuangan ini bisa sangat berguna dalam proses evaluasi struktur keuangan, baik solvabilitas dan likuiditas, dan juga aktiva bersih sebuah perusahaan. Tidak hanya itu, perusahaan atau pebisnis juga dapat memanfaatkan laporan arus kas ini sebagai dasar menyusun strategi untuk menyambut peluang ataupun masalah yang mungkin saja terjadi di waktu yang akan datang. 

Pengertian laporan arus kas lainnya adalah suatu perincian yang mampu menunjukkan jumlah pengeluaran dan pemasukan bisnis di suatu periode khusus. Sebenarnya, pencatatan arus kas ini tidak berlaku pada bisnis saja, melainkan juga pada keuangan keluarga. 

Hanya saja, dalam keuangan keluarga, penyusunan arus kas menggunakan cash basis atau basis kas (teknik pencatatan saat pendapatan dibayarkan atau diterima). Sedangkan pada bisnis, terdapat yang namanya accrual basis (teknik pencatatan pendapatan saat terjadinya transaksi, walaupun pendapatan tersebut belum dibayarkan atau diterima) di samping cash basis. 

Apa Saja Manfaat Laporan Arus Kas?

  • Melihat Pendanaan Kas dan Transaksi Investasi

    Dengan mengetahui informasi pada arus kas, khususnya terkait pendanaan dan transaksi investasi, penyebab perubahan pada kedua akun itu bisa diketahui. 

  • Mengetahui Kemampuan Entitas dalam Membayar Dividen serta Kewajiban

    Melalui laporan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa jumlah kas untuk pembayaran sejumlah kewajiban mencukupi. Sebagai contoh, laporan arus kas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar gaji karyawan, tanggungan utang, ataupun dividen kepada para pemegang sahamnya. Tidak hanya itu, laporan tersebut bisa memudahkan investor dalam mendapatkan gambaran terkait arus kas pada aktivitas bisnis perusahaan. 

  • Mengetahui Perbedaan Angka Kas Bersih dan Laba Bersih

    Informasi terkait laba bersih diperlukan oleh banyak pihak dan bisa diketahui dengan membaca laporan keuangan. Melalui informasi tersebut pula pihak-pihak yang bersangkutan mampu melihat sejauh mana kinerja sebuah perusahaan dan menilai tingkat keberhasilan atau kegagalannya. 

Baca Juga: Inilah 5 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan yang Investor Wajib Tahu!

Elemen-Elemen dalam Laporan Arus Kas

Elemen dalam Laporan Arus Kas

Elemen dalam Laporan Arus Kas

Dalam menyusun laporan arus kas, setiap perusahaan atau bisnis mungkin memiliki rincian atau elemen penyusun yang tidak sama. Namun, secara umum, terdapat 3 elemen utama dalam penyusunan laporan arus kas, antara lain:

  1. Aktivitas Operasional

    Elemen pertama dari laporan arus kas adalah aktivitas operasional yang meliputi rugi atau laba bersih, dan pengurangan atau penambahan dari jumlahnya guna menyesuaikan laba bersihnya ke angka pada arus kas total. Yang dikurangkan atau ditambahkan pada elemen ini adalah perubahan pada saldo akun yang didapat dari aset lancar serta kewajiban lancar pada neraca, dan juga akun non tunai seperti kompensasi dengan basis saham. Dengan begitu, pendapatan bersih bisa diketahui.

    Umumnya, transaksi pada elemen aktivitas operasional adalah pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Beberapa contoh laporan arus kas dari elemen ini adalah transaksi seperti penerimaan uang penjualan dari konsumen, pelunasan utang, membayar gaji karyawan, melunasi pajak, dan sebagainya. 

  2. Aktivitas Investasi

    Biasanya, arus kas dari elemen ini berpengaruh terhadap investasi pada aset tidak lancar. Sebagai contoh, aktivitas investasi berupa laporan perbelanjaan modal maupun capital expenditure, dan juga investasi berjangka panjang. 

    Terkait belanja modal bisa mengacu pada aktivitas pembelian aset berupa properti, peralatan, ataupun pabrik. Sedangkan investasi berjangka panjang meliputi instrumen utang, serta ekuitas dari perusahaan lain. Hal penting lain yang dapat ditemukan pada elemen aktivitas investasi adalah proses akuisisi pada bisnis lain.

    Dalam kata lain, yang termasuk pada elemen ini adalah aktivitas yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan pada aktiva perusahaan. 

  3. Aktivitas Pendanaan

    Elemen terakhir pada penyusunan laporan arus kas adalah aktivitas pendanaan. Elemen ini berasal dari setiap transaksi yang memberi pengaruh terhadap ekuitas dan utang perusahaan.

    Bisa disebut juga sebagai aktivitas pembiayaan, elemen ini menunjukkan seluruh penghentian atau penerbitan surat berharga dari utang dan ekuitas perusahaan, transaksi pembelian atau penerbitan kembali obligasi atau saham perusahaan, pembayaran dividen, serta perubahan kewajiban berjangka panjang dan ekuitas dari pemegang saham pada neraca. 

    Beberapa contoh laporan arus kas dari elemen ini adalah pembayaran dividen, penjualan obligasi, emisi saham, serta pelunasan beban kredit bank. 

Cara Membuat Laporan Arus Kas

Laporan keuangan ini dapat dibuat dengan berpatok pada 2 sumber data, yaitu, neraca periode berlangsung + sebelumnya, dan juga laporan laba rugi di periode ini. Penyajiannya pun dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

 

Metode Langsung

Metode Tidak Langsung

Perbedaan

Terdapat pada cara penyajian datanya yang berasal dari kegiatan operasional.

Aktivitas operasional dikategorikan pada berbagai kelompok, termasuk diperinci pada 2 jenis arus kas, yaitu arus keluar dan masuk.

Arus kas pada aktivitas operasional ditentukan melalui pengoreksian laba bersih pada laporan laba/rugi. Dalam kata lain, metode penyajian arus kas ini lebih fokus terhadap data yang telah ada pada neraca serta laporan laba/rugi. 

Secara umum, terdapat 5 langkah dalam membuat laporan arus kas ini, antara lain:

  1. Menghitung penurunan atau kenaikan kas.
  2. Menghitung neto atau kas bersih di elemen aktivitas operasional dengan menggunakan metode langsung atau tak langsung.
  3. Menghitung neto atau kas bersih di elemen aktivitas investasi.
  4. Menghitung neto atau kas bersih di elemen aktivitas pendanaan.
  5. Menghitung total kas bersih atau neto dari seluruh aktivitas tersebut dan juga saldo awal kasnya.

Lebih Presisi Mengambil Keputusan Berbisnis dengan Mengetahui Arus Kas

Mengetahui cara menyusun laporan arus kas dan mengetahui cara membaca informasi di dalamnya adalah hal yang penting bagi pebisnis atau perusahaan. Tanpanya, perusahaan akan kesulitan mengetahui kondisi keuangannya, lebih lagi memahami kinerja bisnisnya. Selain itu, melalui informasi dari arus kas tersebut pula pembacanya mampu mengambil keputusan dan strategi berbisnis yang lebih tepat, serta mengambil langkah terbaik dalam menghadapi peluang ataupun risiko di masa mendatang. 

Baca Juga: Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Arti dan Cara Menghitungnya

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement