REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pengecekan ketersediaan stok dan harga pangan di Jawa Tengah (Jateng) guna memastikan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan selama dan pasca bulan Ramadhan terpenuhi. Alhasil, ketersediaan 12 komoditas bahan pangan pokok di Jateng berlebih dengan harga stabil.
Inspeksi mendadak (sidak) pasar ini berlangsung di Pasar Bandarjo, Kecamatan Ungaran, Semarang Jawa Tengah. Hadir pada kegiatan ini Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi dan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Suwandi mengatakan ketersediaan 12 komoditas pangan strategis di Jateng, khususnya Kota Semarang terpantau berlebih dalam kondisi harga normal. Bahkan kondisi ini tak hanya sampai Idul Fitri, namun pasca Lebaran pun mencukupi kebutuhan masyarakat untuk dua pekan berikutnya.
“Hari ini kami ditugaskan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, untuk mengecek ketersediaan pangan di wilayah Jawa Tengah. Saya bersama Bupati Semarang, masuk ke pasar Bandarjo dan memantau 12 komoditas strategis. Tadi saya liat beras, kedelai, tempe, telur termasuk minyak goreng ada semua, harga terkendali wajar,” demikian dikatakan Suwandi saat meninjau persediaan komoditas pangan dan harga di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Semarang, Minggu (17/4/2022).
"Kami juga mengecek ke sentra-sentra produksi malah berlebih. Kemarin kami turun ke petani dan penggilingan padi di Sragen, stok melimpah siap memasok ke berbagai pasar dengan harga normal Rp 8.000 sampai Rp 11.000 perkilogram,” sambung Suwandi.
Suwandi mengungkapkan pengecekan harga ini dengan berdialog dengan para pedagang, sehingga secara langsung melihat stok pangan dan memperoleh informasi terkait harga beberapa komoditas pangan. Diantaranya telur mencapai Rp23 ribu, daging sapi Rp120 ribu sampai Rp125 ribu, daging ayam Rp 35 ribu, kentang Rp9 ribu sampai Rp12 ribu dan cabai Rp22 ribu per kilogram serta beras Rp 8.000 hingga Rp 13.000. Sedangkan harga minyak goreng curah berkisar Rp20 ribu per liter dan kemasan Rp24 ribu per liter dan bawang putih Rp 33 ribu/Kg, Bawang Merah Rp 25 ribu/Kg.
"Sampai saat ini harga masih terkendali, wajar. Terpenting persediaannya mencukupi. Apalagi Jawa Tengah ini sentra produksi pangan terbesar nasional, pasokan pangan melimpah. Ini yang pemerintah kawal dan pantau agar tidak terjadi penyumbatan," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menegaskan ketersediaan bahan pangan pokok selama bulan Ramadhan seperti telur, minyak, beras, daging, sayur-sayuran aman karena hasilnya pasokan tercukupi dari lapangan. Adapun jika terjadi kenaikan, itu tidak menjadi persoalan selama masih dalam batas kewajaran.
"Kami akan terus mengawal ketersediaan bahan pangan pokok selama bulan Ramadhan bahkan hingga dua minggu setelah lebaran. Kewajiban kita memastikan semua bahan pokok penting tersedia, sehingga masyarakat bisa konsentrasi beribadah di bulan Ramadhan," tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menambahkan ketersediaan beras sebagai komoditas utama sangat melimpah, dimana pada minggu ke dua Bulan April ini, tersedia 3.697 dari kebutuhan sebanyak 1.292 kg. Begitu pun dengan komoditas daging sapi dan daging ayam serta telur juga dalam stok aman.
"Persediaan cabai merah keriting dan cabai rawit bahkan melimpah. Bahkan pada bulan ini diperkirakan akan panen cabai Rawit sebanyak 872 ton dari luas panen 143 hektar. Persediaan cabai keriting juga diperkirakan bertambah 714 ton. Untuk bawang merah diperkirakan akan panen sebanyak 11 ton dari luas panen dua hektar," beber Wisnu.
Pada kesempatan tersebut Rombongan juga melakukan monitoring ketersediaan bahan pokok penting di Toko Tani Indonesia (TTI) "Sejahtera Purwosari" di Kecamatan Wijen Kota Semarang. TTI ini menyediakan beras medium dalam kemasan dengan harga Rp 8.800/Kg. Ketua TTI, Yunud mengatakan minat masyarakat terhadap beras TTI sangat tinggi, komoditas pangan yang sediakan berkualitas tinggi dengan harga normal."Beras TTI lebih segar karena kami langsung ambil dari penggilingan," ucapnya.