Jumat 08 Apr 2022 08:14 WIB

Zona Ekonomi Khusus Honduras Gunakan Mata Uang Kripto Sebagai Alat Bayar Sah

Bank Sentral Honduras mengatakan tidak dapat menjamin transaksi mata uang kripto.

Uang kripto (ilustrasi). Sebuah zona ekonomi khusus di pulau wisata di pantai Karibia Honduras telah mengadopsi Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sebagai alat pembayaran yang sah, kata pejabat zona itu pada Kamis (7/4/2022).
Foto: Pixabay
Uang kripto (ilustrasi). Sebuah zona ekonomi khusus di pulau wisata di pantai Karibia Honduras telah mengadopsi Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sebagai alat pembayaran yang sah, kata pejabat zona itu pada Kamis (7/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TEGUCIGALPA -- Sebuah zona ekonomi khusus di pulau wisata di pantai Karibia Honduras telah mengadopsi Bitcoin dan mata uang kripto lainnya sebagai alat pembayaran yang sah, kata pejabat zona itu pada Kamis (7/4/2022). Disebut 'Honduras Prospera', zona khusus itu didirikan pada tahun 2020 untuk membantu mendorong investasi, dan memiliki otonomi administrasi, fiskal dan anggaran.

"Kerangka regulasi fleksibel Prospera memungkinkan inovasi kripto dan penggunaan Bitcoin oleh penduduk, bisnis, dan pemerintah," kata Honduras Prospera dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Zona ekonomi juga akan membiarkan kota, pemerintah daerah dan perusahaan internasional menerbitkan obligasi bitcoin dari yurisdiksi daerah tersebut.Honduras Prospera mencakup bagian pulau Roatan yang indah serta kota La Ceiba di Pantai Atlantik Honduras.

Negara tetangga El Salvador mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada September lalu, negara pertama di dunia yang melakukannya, meskipun peluncurannya bergelombang dan terperosok dalam skeptisisme publik.

Di Honduras, Bank Sentral mengatakan tidak dapat menjamin transaksi mata uang kripto."Setiap transaksi yang dilakukan dengan jenis aset virtual ini berada di bawah tanggung jawab dan risiko orang yang melakukannya," kata bank tersebut dalam pernyataan Maret yang dikirim sebagai tanggapan atas pertanyaan pada Kamis (7/4/2022).

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement