Sabtu 02 Apr 2022 05:38 WIB

Kuartal I 2022, PP Presisi Bukukan Kontrak Baru Rp 1 Triliun

erolehan kontrak baru PP Presisi meningkat 26 persen year on year

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
PT PP Presisi Tbk
Foto: pp-presisi.co.id
PT PP Presisi Tbk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP Presisi Tbk (PPRE) genggam kontrak baru sebesar Rp 1 triliun hingga Maret 2022. Perolehan tersebut meningkat 26 persen year on year (yoy) dibandingkan Rp 813,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Tidak hanya itu, capaian kontrak baru pada kuartal pertama ini juga telah melebihi 8 persen dari target yang ditetapkan dalam RKAP 2022 yaitu sebesar Rp 946 miliar. Peningkatan signifikan ini diperoleh dari penambahan kontrak baru pada Maret 2022 sebesar Rp 444,1miliar.

Baca Juga

Adapun rincian kontrak baru pada Maret 2022 antara lain  mining development Proyek Weda Bay Rp 222,5 miliar, Revitalisasi Bandara Halim Rp 46,7 miliar, KA Sumut Binjai Rp 85,8 miliar dan entitas anak PT LMA pada proyek Basic Engineering Design Road Hauling Rp 72,6 miliar. 

“Pada awal kuartal 2022 ini, penambahan kontrak baru berasal dari proyek jasa pertambangan nikel yang kami kerjakan secara berkesinambungan serta proyek civil work baik dari PP Presisi maupun dari PT LMA. Perseroan akan berfokus pada sektor pertambangan nikel dan proyek strategis nasional secara terintegrasi," ujar Direktur Utama PT PP Presisi Tbk, Rully Noviandar, Jumat (1/4/2022). 

Berdasarkan lini bisnis, kontrak baru perseroan hingga Maret 2022 diperoleh dari civil work Rp 392,4 miliar (38,4 persen), mining services Rp 538,2 miliar (52,67 persen), structure work Rp 70,7 miliar (6,92 persen), production plant dan rental heavy equipment Rp 20,6 miliar (2,01 persen). 

Perolehan kontrak baru dari eksternal atau non PP group berkontribusi sebesar 95 persen. Sementara porsi kontrak baru dari PP group mencapai 4 persen. Dominasi perolehan kontrak baru dari proyek eksternal semakin meningkatkan positioning Perseroan sebagai main contractor dari konstruksi sipil maupun jasa pertambangan. 

Dengan daya saing tersebut, Perseroan optimistis mampu mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja Perseroan serta sebagai recuring income yang turut menunjang cashflow.

"Selain berfokus pada perolehan kontrak baru kami juga berfokus pada progress kinerja baik di pekerjaan sipil maupun jasa pertambangan, yang tercermin dalam perolehan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development Proyek Weda Bay," ujar Direktur Operasi PT PP Presisi Tbk Darwis Hamzah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement