REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif proyek penataan dan pengoperasian Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pelabuhan Benoa, Bali untuk mendukung pemerintah dalam pemenuhan energi bersih di dalam negeri.
Erick mendorong project LNG BMTH dapat membangun ekosistem yang kuat dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaulat. Ia menyampaikan penataan dan pengoperasian Terminal LNG BMTH juga upaya konkret dalam menjaga dan meningkatkan tren positif sektor pariwisata di Pulau Dewata tersebut.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak hanya mengandalkan akses pariwisata melalui udara dan darat melainkan juga akses melalui laut. Karena itu, BUMN melalui Pelindo akan menata ulang Pelabuhan Benoa sehingga dapat disandari empat sampai lima kapal cruise.
"Bali merupakan pusat wisata nasional dan BUMN akan meNjadi bagian untuk menaikkan tingkat kompetisi Bali dan memastikan ekonomi di Bali tumbuh kembali," ujar Erick saat meresmikan prosesi penataan infrastruktur Terminal LNG BMTH, Pelabuhan Benoa di Bali, Selasa (29/3/2022).
Sebagai bentuk keberpihakan terhadap produk lokal, Erick memastikan kawasan Benoa akan diisi UMKM dan brand lokal serta akan meningkatkan fasilitas premium turis dengan membuat galangan untuk yacht. Erick berkeyakinan penuh penataan Terminal LNG BMTH akan berkontribusi besar bagi para pelaku UMKM dan terciptanya penambahan lapangan kerja baru yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Untuk mendukung pengembangan pariwisata, UMKM dan lapangan kerja ini diperlukan listrik. Di situlah kenapa kita membangun energi fasilitas disini karena Bali masih memerlukan listrik, khususnya green energy," ungkapnya.
Erick menambahkan hal itu sesuai dengan program pemerintah yang memutuskan pada 2030 Bali akan menggunakan green energy. Oleh karenanya, BUMN akan terus membangun tidak hanya Bali, tetapi juga daerah lain. "Saya berharap BUMN akan terus berkontribusi untuk membangun Indonesia," kata Erick menambahkan.
Sarana dan fasilitas Terminal LNG akan berdiri di lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di Pelabuhan Benoa. Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan pihaknya terus melakukan penataan Pelabuhan Benoa sebagai BMTH dengan merelokasi Terminal LNG yang sebelumnya ada di sisi selatan Pelabuhan Benoa ke area sisi utara BMTH di Pelabuhan Benoa. Lokasi terminal LNG sebelumnya akan digunakan sebagai Zona Terminal Penumpang (Terminal 3 Cruise).