REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Alokasi belanja Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 1.481 triliun dikhususkan untuk Produk Dalam Negeri (PDN). Hal itu terungkap dalam Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Nusa Dua Bali selama tiga hari, 23-24 Maret 2022.
Tercatat capaian komitmen pembelian produk dalam negeri pada kegiatan tersebut lebih dari Rp 214,1 triliun. Targetnya komitmen sebesar Rp 400 triliun sudah harus didapatkan paling lambat 31 Mei 2022.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masuk dalam empat besar kementerian dan lembaga dengan capaian komitmen tertinggi, mencapai lebih dari Rp 11 triliun.
Menyikapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate pun
menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan capaian tersebut, dalam rangka afirmasi
aksi Bangga Buatan Indonesia (BBI). "Kementerian Kominfo sendiri mengalokasikan Rp 10,9 triliun, atau setara dengan 43,3 persen dari anggaran belanja Kementrian Kominfo. Berpotensi untuk ditingkatkan sampai dengan Rp 11,6 triliun atau setara dengan 45,9 persen," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam konferensi pers Arahan Presiden kepada Menteri, Kepala Lembaga, Kepala Daerah dan BUMN tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Nusa Dua, Bali Jumat (25/3/2022), seperti dalam siaran persnya.
BBI seharusnya tidak hanya sebagai stimulus Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Menkominfo Johnny berharap afirmasi BBI harus menjadi komitmen seluruh pihak.
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk mengambil langkah-langkah konkret terkait keberpihakan terhadap pelaku dan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Menkominfo mengingatkan agar serius melaksanakan arahan dan tidak ada yang mencoba
bermain curang. Keberpihakan produksi di dalam negeri dikatakannya bukan keberpihakan
kosmetik. Tetapi keberpihakan yang sungguh-sungguh.
"Apabila ada yang bermain- main dengan mengubah atau mengkosmetikkan produk-produk asing dengan diberi label cap produk-produk dalam negeri, maka akan diambil langkah-langkah yang tegas. Secara khusus kepada marketplace," tegas Menkominfo Johnny G Plate.
Pada kesempatan tersebut, Johnny juga meminta dengan tegas agar digital platform dalam negeri pun bisa memberikan dukungan yang maksimal terhadap upaya afirmasi BBI. Gelaran Business Matching dianggap penting karena akan mencairkan beberapa kendala yang masih menjadikan produk dalam negeri belum mendapat pasar dari anggaran kementerian/lembaga, BUMN dan pemerintah daerah.
Kegiatan ini mengapungkan dan memberikan political will penggunaan produk dalam negeri salah satunya dengan komitmen belanja dari K/L dan pemerintah daerah. Kegiatan juga mampu membuka mata beberapa daerah yang selama ini belum mengetahui potensi produksi barang dan jasa UMKM. Sehingga usai business matching masing-masing pihak akan lebih paham dan bisa melakukan pengadaanya dengan produk- produk buatan dalam negeri.