REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang baru senilai Rp 3 miliar dalam kegiatan kas keliling dengan tema Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang dilakukan di lima pulau terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Eva Aderia Simanjuntak kepada wartawan di Kupang, NTT, Senin (21/3/2022), mengatakan bahwa sejumlah uang baru itu nantinya akan ditukarkan dengan uang rupiah lusuh, mulai dari pecahan kecil hingga pecahan besar. "Hari ini mulai dilakukan kegiatan ini, dan menghampiri lima pulau terluar yang ada di wilayah NTT dan berlangsung hingga Sabtu (26/3/2022)," katanya.
Sejumlah pulau 3T tersebut yakni Pulau Salura di Sumba, Pulau Raijua di Kabupaten Sabu Raijua, Pulau Sabu di kabupaten Sabu Raijua, Pulau Ndao dan Pulau Rote di Kabupaten Rote Ndao. Ia mengatakan bahwa pelaksanaan ekspedisi rupiah berdaulat yang dulu disebut dengan kas keliling itu menggunakan KRI Ajak-653 milik TNI AL.
Eva berharap agar pemerintah daerah di setiap pulau yang dihampiri oleh tim dari BI tersebut, dapat menerima kehadiran mereka untuk melakukan penukaran uang rupiah. Dalam pelaksanaan ekspedisi itu, pihaknya tidak semata-mata hanya menukarkan uang rupiah yang baru, tetapi juga mensosialisasikan bagaimana menjaga uang rupiah itu.
"Jadi tidak hanya menukarkan uang, tetapi kita juga mensosialisasikan menjaga bagaimana menjaga dan merawat uang, seperti jangan melipat karena dapat merusak uang," tambah dia.
Sehingga masa edar uang juga bisa semakin lama, karena uang tidak lusuh yang berujung pada kerusakan pada uang tersebut. Tak hanya itu, karyawan Bank Indonesia yang ikut dalam pelayaran untuk ekspedisi itu juga sekaligus belajar dari TNI AL melalui "on boarding leadership training" di kapal mengenai disiplin dan ketangguhan prajurit TNI AL dalam menjaga kedaulautan NKRI.