Ahad 20 Mar 2022 23:40 WIB

Pertamina Prioritaskan Transisi Energi

Pertamina memprioritaskan EBT untuk atasi permasalahan lingkungan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Foto: Prayogi/Republika.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya sebagai perusahaan yang peduli pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perusahaan telah menetapkan program transisi energi sebagai prioritas utama perusahaan. Hal ini di Paviliun Indonesia; Dubai Expo, Uni Emirat Arab (UEA), pada Jumat (18/3/2022) waktu setempat.

"Saat ini, Pertamina telah memainkan peran penting dalam memimpin transisi industri energi Indonesia dengan menargetkan bauran energi dan pengurangan emisi," ujar Nicke dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (20/3).

Baca Juga

Kata Nicke, Pertamina menargetkan penurunan emisi GRK yang lebih komprehensif sebesar 30 persen sebelum tahun 2030. Selain itu, Pertamina akan memprioritaskan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mengatasi permasalahan lingkungan, yang sejalan dengan Bauran Energi Indonesia pada 2030.

Nicke menyebut Pertamina juga mendukung Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 yang telah memilih transisi energi sebagai salah satu prioritas utamanya. Sebagai bagian dari The Business 20 Task Force on Energy, Sustainability, and Climate, lanjut Nicke, Pertamina memiliki prioritas yang sama dengan G20 Indonesia, yang harus menjadi katalisator yang kuat untuk pemulihan hijau dan berjalan seiring dengan prinsip-prinsip ketahanan energi, pemerataan energi dan kelestarian lingkungan.

"Pertamina berkomitmen untuk dikenal tidak hanya sebagai pemain energi global tetapi juga sebagai perusahaan yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial dan menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik," ucap Nicke.

Untuk mewujudkan hal tersebut, sambung Nicke, Pertamina telah membentuk Komite Keberlanjutan pada 2021 yang dipimpin langsung oleh CEO Pertamina. Komite ini menaruh perhatian besar terhadap isu-isu energi global termasuk program transisi energi.

Nicke menilai upaya Pertamina mengembangkan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dilakukan dalam 8 inisiatif strategis, antara lain pengembangan kilang hijau, pengembangan bioenergi, komersialisasi hidrogen, gasifikasi, inisiasi ekosistem baterai dan penyimpanan energi terintegrasi, serta peningkatan kapasitas terpasang panas bumi.

“Kami percaya sumber daya panas bumi Indonesia yang melimpah yang tersebar di cincin api dapat menjadi tulang punggung yang kuat untuk mempercepat transisi energi, yang sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih," kata Nicke menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement