Senin 14 Mar 2022 10:50 WIB

IHSG Diproyeksi Mendatar, Simak Tiga Saham yang Direkomendasikan Pakar

IHSG diproyeksi mendatar karena kekhawatiran akan inflasi yang di bawah estimasi

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diproyeksikan bergerak datar, seiring fokus pelaku pasar yang tertuju pada rapat The Fed.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diproyeksikan bergerak datar, seiring fokus pelaku pasar yang tertuju pada rapat The Fed.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini diproyeksikan bergerak datar, seiring fokus pelaku pasar yang tertuju pada rapat The Fed.

IHSG dibuka menguat 26,6 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.949,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,08 poin atau 0,61 persen ke posisi 1.003,77.

Baca Juga

"Pergerakan pada pekan ini cenderung bergerak sideways merespons kekhawatiran inflasi yang di bawah estimasi dan masih tingginya kekhawatiran di pasar global. IHSG berpeluang bergerak di kisaran 6.865-6.960," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Sentimen yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG pekan ini adalah rilis data neraca perdagangan Indonesia untuk Februari 2022. Bursa saham AS ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu dimotori saham-saham teknologi di tengah kekhawatiran terhadap konflik di Ukraina.

Saham Meta Platforms turun 3,9 persen karena Rusia membuka kasus pidana terhadap induk Facebook setelah jaringan sosial media tersebut mengubah aturan ujaran kebencian untuk memungkinkan pengguna menyerukan "mati bagi penjajah Rusia" dalam konteks perang dengan Ukraina.

Pertumbuhan saham juga berada di bawah tekanan seiring imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mendekati level 2 persen.Fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada pertemuan The Fed pada 15-16 Maret 2022 yang diperkirakan menaikkan suku bunga. Dari data, sentimen konsumen AS pada awal Maret turun lebih dalam dari perkiraan merespons kenaikan harga bensin melonjak ke rekor tertinggi.

Dari Eropa, pelaku pasar merespon positif sinyal dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai perubahan positif dalam perundingan dengan Ukraina. Pelaku pasar di Eropa juga mengamati lonjakan inflasi global serta kejutan hawkish dari bank sentral Eropa (ECB).

Sementara itu, di tengah berbagai sentimen global ini, Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG cenderung menguat dengan Support di level 6.875 dan Resistance di level 6.945. Phillip Sekuritas Indonesia pun merekomendasikan secara teknikal beberapa saham.

APIC 

Short Term Trend  : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Trade Buy           : 1145

Target Price 1   : 1175

Target Price 2   : 1190

Stop Loss           : 1115

CSRA

Short Term Trend  : Bullish

Medium Term Trend  : Bullish

Trade Buy           : 720

Target Price 1   : 770

Target Price 2   : 805

Stop Loss           : 670

PCAR

Short Term Trend  : Bearish

Medium Term Trend  : Bearish

Trade Buy           : 178

Target Price 1   : 193

Target Price 2   : 202

Stop Loss           : 165

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement