REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Elnusa Tbk anak usaha dari Pertamina pada 2021 membungkus pendapatan usaha sebesar Rp 8,1 triliun. Capaian ini naik 5 persen dibandingkan realisasi 2020.
Corporate Secretary Elnusa Ari Wijaya menjelaskan, sektor jasa distribusi dan logistik energi berkontribusi 53 persen dari pendapatan. Sedangkan jasa hulu migas berkontribusi 36 persen dan jasa penunjang berkontribusi 11 persen.
"Kami melihat capaian kinerja di tengah berbagai tantangan hebat ini sebagai sesuatu yang membawa optimisme untuk tahun mendatang. Perseroan masih mampu mencatatkan laba bruto Rp 645 miliar, laba operasi Rp 315 miliar dan laba bersih Rp 108 miliar dengan total kas dan setara kas mencapai Rp 1,11 triliun," kata Ari, Ahad (13/3/2022).
Adapun terkoreksinya laba perseroan yang cukup signifikan dari pencapaian 2020 berimbas pada perubahan proporsi prioritas beberapa pekerjaan jasa hulu migas serta rasio profitabilitas yang kompetitif pada bisnis EPC-OM. Kendati demikian, secara konsolidasi Perseroan masih mampu mencatatkan pertumbuhan.
Realisasi belanja modal Elnusa pada 2021 sebasar Rp 436 miliar dengan pemanfaatan untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis. Beberapa diantaranya untuk pengembangan jasa hulu serta jasa penunjang migas.
"Penyerapan belanja modal pada 2021 kami sesuaikan dengan kondisi bisnis dan pasar ditahun berjalan. Untuk itu, pada 2022, kami menganggarkan nilai belanja modal lebih tinggi dibandingkan 2021, sekitar Rp 700 miliar atau naik 14 persen dari capital expenditure (capex) RKAP 2021," ungkap Ari.
Pemanfaatan dari belanja modal tersebut untuk memperkuat bisnis inti dalam mengoptimalkan stategi bisnis yang berkelanjutan melalui Diversifikasi Portofolio demi menggenjot kinerja keuangan di 2022.