REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, berharap Kota Jambi dapat menjadi salah satu dari kabupaten/kota kreatif Indonesia. Kota Jambi memiliki keunggulan pada subsektor kuliner yang memiliki cita rasa yang khas.
Ragam kuliner tersebut di antaranya nasi gemuk, tempoyak, gulai tepek ikan, daging masak hitam, dan lainnya. Misalnya, tempoyak yang siap memanjakan lidah bagi siapa saja yang mencicipinya. Tempoyak merupakan makanan khas Jambi yang berasal dari buah durian yang difermentasi, dengan bahan utama olahan ikan, serta disantap dengan nasi hangat dan sambal.
"Potensi kuliner ini yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang pengembangan usaha oleh pelaku ekonomi kreatif, agar kuliner khas Jambi dapat lebih dikenal tidak hanya pasar domestik tapi juga global," kata Sandiaga dalam acara Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia, di Jambi, Rabu (2/3/2022).
Sandiaga menyampaikan, ia senang karena mendapat kesempatan untuk bertemu dengan pelaku ekonomi kreatif Kota Jambi yang memiliki keunggulan pada subsektor kuliner. Ini menunjukkan bahwa sektor kuliner Kota Jambi mulai bangkit setelah dua tahun mereka mengalami tekanan ekonomi.
"Kita melihat optimisme dan kalau dilihat jumlah lapangan kerja yang diciptakan juga cukup signifikan karena bervariasi," kata dia.
Untuk itu, ia dukung Kota Jambi untuk dilakukan uji petik sebagai kota kreatif dengan keunggulan subsektor kuliner. Program Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) sendiri dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan subsektor ekraf yang dapat menjadi unggulan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tiap masing-masing kabupaten kota di Indonesia.
Ini adalah bentuk program pemerintah yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu untuk membantu para pelaku UMKM khususnya subsektor kuliner di Kota Jambi. Ia berharap dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan membangkitkan ekonomi sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.