REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menawarkan sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri SR016 kepada investor individu secara daring (e-SBN) dalam rangka mendukung upaya pendalaman pasar keuangan domestik.
Dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (22/2/2022), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu menyebutkan penerbitan sukuk negara tersebut akan dimulai pada tanggal 25 Februari 2022 pukul 09.00 WIB hingga 17 Maret 2022 pukul 10.00 WIB.
Masyarakat bisa memesan SR016 mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2 miliar, dengan nilai nominal per unit adalah Rp 1 juta. Adapun jangka waktu SR016 tercatat tiga tahun dengan bentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder, serta memiliki underlying asset Barang Milik Nagara (BMN) dan proyek atau kegiatan kementerian/lembaga pada APBN 2022.
Pembayaran kupon akan dilakukan pada tanggal 10 setiap bulan, namun jika tanggal 10 jatuh pada bukan hari kerja maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI).
Dengan demikian, tanggal pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada tanggal 10 April 2022, dengan minimum holding period selama tiga kali pembayaran kupon sampai dengan 10 Juni 2022. Setelah minimum holding period berakhir, SR016 bisa diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 Juni 2022.
DJPPR Kemenkeu mengatakan tujuan penerbitan sukuk ritel seri SR016 adalah membantu membiayai APBN termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri. Proses pemesanan pembelian sukuk ritel seri SR016 secara daring dilakukan melalui empat tahap yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen.
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan oleh 30 mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN, yaitu antara lain Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank Mandiri, Bank Maybank Indonesia, dan Bank Mega.
Kemudian, melalui Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank UOB Indonesia, Citibank, Standard Chartered Bank, Bank Syariah Indonesia, serta Bank Muamalat.
Selain perbakan, mitra distribusi lainnya yait BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, Bareksa Portal Investasi, Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+), Star Mercato Capitale (Tanamduit), Investree Radhika Jaya, Lunaria Annua Teknologi (Koinworks), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), serta Bibit Tumbuh Bersama.