Kamis 17 Feb 2022 17:43 WIB

Survei BI: Kuartal IV 2021, Harga Properti Residensial Meningkat

Perbaikan penjualan kuartal IV 2021 didorong membaiknya penjualan rumah menengah

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan harga properti residensial meningkat pada kuartal IV 2021. Tampak salh satu maket hunian Cendana Cove Verdant di Karawacui Tangerang.
Foto: cendana cove verdant
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan harga properti residensial meningkat pada kuartal IV 2021. Tampak salh satu maket hunian Cendana Cove Verdant di Karawacui Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan harga properti residensial meningkat pada kuartal IV 2021."Pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV 2021 tercatat 1,47 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,41 persen," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (16/2).

Dengan demikian, Erwin memperkirakan harga properti residensial primer akan tumbuh lebih terbatas pada kuartal I 2022 sebesar 1,29 persen year on year. Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan IV 2021 mengalami perbaikan kontraksi. Ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 11,60 persen yoy pada kuartal IV 2021 atau lebih rendah dari kontraksi 15,19 persen yoy pada kuartal sebelumnya."Perbaikan perkembangan penjualan pada kuartal IV-2021 didorong oleh membaiknya penjualan pada tipe rumah menengah yang tumbuh signifikan sebesar 11,26 persen yoy. Sementara itu, tipe rumah besar dan tipe rumah kecil tercatat terkontraksi masing-masing sebesar 2,75 persen yoy dan 23,79 persen yoy," kata Erwin.

Baca Juga

Berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan bahwa pengembang masih mengandalkan pembiayaan yang berasal dari nonperbankan untuk pembangunan properti residensial. Pada kuartal IV 2021, sebesar 63,33 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal. Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR) masih menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 75,65 persen dari total pembiayaan.

Iklim positif tersebut diikuti langkah sejumlah pengembang yang berbondong menawarkan berbagai produk unggulan mereka.  Pengembang Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil mengulang cerita sukses rangkaian Cendana Home Series. Mulai dari harga cash Rp710 juta, sebanyak 250 unit rumah tapak 2 lantai bernuansa modern ini terjual habis hanya dalam waktu 2,5 jam pada Sabtu (12/2) lalu. “Proyek perdana LPKR tahun 2022 yaitu rumah tapak 2 lantai Cendana Cove Verdant diterima dengan baik oleh market terutama karena desain rumah yang simple yet modern dengan harga yang sangat terjangkau,"  kata CEO LPKR John Riady.

Proyek Cendana Cove Verdant juga menerapkan inisiatif Environment Social Governance (ESG). “ESG adalah tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan yang berorientasi kepada Principle of Governance, Planet, People dan Prosperity. LPKR sebagai perusahaan terkemuka di bidang properti memiliki peran untuk memberikan dampak tata kelola lingkungan yang baik bagi planet ini dengan mendesain rumah ramah lingkungan yang memperhatikan ventilasi udara dan cahaya sehingga hemat listrik.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement