Senin 07 Feb 2022 10:17 WIB

IHSG Dibuka Melesat, Saham Ini Berpotensi Cuan

Beberapa saham bank yang diburu antara lain BBTI, ARTO, BMRI, BBCA, BBNI hingga BRIS.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan mengamati layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/12/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada pembukaan perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (7/2/2022).
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan mengamati layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/12/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada pembukaan perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (7/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada pembukaan perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (7/2/2022). IHSG dibuka naik ke level 6.751,34 atau menguat 0,30 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang bertengger di posisi 6.731,39. 

Investor asing terlihat optimistis tercermin dari aksi beli bersih yang mencapai Rp 140,39 miliar. Asing ramai-ramai memburu saham perbankan sehingga sektor tersebut menjadi penggerak kenaikan IHSG pagi ini.

Baca Juga

Beberapa saham bank yang diburu antara lain BBTI, ARTO, BMRI, BBCA, BBNI hingga BRIS. Laporan kinerja keuangan tahun 2021 yang terbilang cemerlang disebut menjadi katalis positif bagi pergerakan sektor finansial ini.

Di samping itu, mayoritas saham yang berkaitan dengan sektor konstruksi juga mengalami kenaikan pagi ini, antara lain JSMR, ADHI, PTPP, WIKA hingga SMGR. Adanya proyek Ibu Kota Negara baru serta kelanjutan proyek transportasi pemerintah disebut mendukung kinerja sektor konstruksi.

Indo Premier Sekuritas pun menyematkan rekomendasi beli untuk beberapa saham hari ini. Salah satu saham yang dinilai prospektif yaitu SIDO didukung kinerja keuangan tahun 2021. SIDO mencatatkan laba sepanjang tahun lalu sebesar Rp 1,26 triliun atau tumbuh 35 persen. 

Kemudian, saham UNTR juga memiliki prospek yang positif karena dipengaruhi sentimen kenaikan harga batu bara. Kenaikan harga ini terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan batu bara di negara-negara Eropa di tengah potensi terganggunya pasokan gas dari Rusia karena ketegangan geopolitik dengan Ukraina dan Amerika Serikat.

Selanjutnya, Indo Premier Sekuritas juga menyematkan rekomendasi beli pada saham BBTN. Saham BBTN dinilai prospektif karena adanya peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi finansial pada tahun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement