Kamis 13 Jan 2022 16:32 WIB

Bank BJB Siapkan Rights Issue untuk Ekspansi Kredit

Pertumbuhan kredit Bank BJB capai 6,9 persen dengan NPL hanya 1,3 persen.

Menara bank bjb
Foto: Istimewa
Menara bank bjb

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Guna mendukung ekspansi kredit di 2022, Bank BJB siap menggulirkan rights issue atau Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I). Rencana itu akan menjadi aksi korporasi di kuartal pertama (1Q) 2022.

 

Saham baru yang akan dilepas dalam rights issue tersebut sebanyak-banyaknya 925 juta lembar saham seri B, atau setara dengan sebanyak-banyaknya 9,40 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, aksi korporasi itu ditujukan untuk meningkatkan penetrasi kredit perusahaan di 2022. Kata dia, rights issue merupakan langkah tepat untuk memperkuat permodalan perusahaan.

‘’Skema ini dilakukan dengan harga yang akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga wajar perusahaan,’’ ujar Yuddy dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (13/1). Dia menjelaskan, rencana rights issue ini telah disetujui dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021.

Seluruh dana right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, sambung dia, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan.

 

Bank BJB merupakan BPD yang pertama kali melantai di bursa, tepatnya Juli 2010. Setiap tahunnya Bank BJB rutin membagi dividen kepada pemegang sahamnya. Di tahun 2021, Bank BJB membagikan total dividen sebesar Rp 942 miliar upiah atau Rp 95,74 per lembar saham.

 

Sementara itu, kinerja Bank BJB pada kuartal III/2021 mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 6,9 persen secara tahunan, dengan jumlah kredit yang disalurkan mencapai sebesar Rp 95,1 triliun. Kinerja tersebut berada di atas pertumbuhan kredit nasional yang hanya tumbuh tipis 0,38 persen secara year on year (yoy).

 

Sementara tingkat risiko dapat terkelola dengan baik dengan tercerminnya angka rasio kredit macet (NPL) di 1,3 persen. Selain itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BJB naik 17 persen sepanjang tahun ini dengan total dana masyarakat yang dikumpulkan Rp 124,43 triliun.

 

Kenaikan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 18 persen dari Rp 43,40 triliun menjadi Rp51,34 triliun.

 

Total nilai aset yang dimiliki Bank BJB itu tumbuh sebesar 7,9 persen menjadi Rp 159,3 triliun.Dengan berbagai pertumbuhan positif tersebut, laba bersih yang dibukukan Bank BJB mencapai Rp 1,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen yoy.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement