REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang berada dibawah koordinasi Kemenko Perekonomian menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju teratas dengan sentimen pemberitaan publik positif sepanjang tahun 2021, berdasarkan monitoring media yang dilakukan oleh Indonesia Indicator.
Berdasar Kajian Indonesia Indicator, ada tiga isu utama yang paling banyak diberitakan dan dilekatkan kepada sosok Mentan Syahrul di media dalam kurun 2021.
Tiga isu dominan di tahun 2021 yang diangkat Kementan. Pertama, peningkatan produksi, panen produk pertanian, kemudian agenda-agenda kunjungan kerja Mentan, dan program Food Estate. Ketiga narasi isu utama tersebut cenderung bersentimen positif.
Data Indonesia Indicator menunjukan Mentan SYL sepanjang tahun 2021 diberitakan oleh 1.944 portal media online dengan jumlah berita sebanyak 38.075. Pemberitaan Mentan menurutnya dominan dikemas secara positif oleh media.
Berdasarkan data pantauan berita tercatat berita positif Mentan SYL sebanyak 59 persen, sedangkan sentiment netral sebesar 33 persen, dan sentiment negatif sebanyak 8%.
Mengenai hasil monitoring tersebut, Akademisi Ilmu Komunikasi dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa Yoki Yusanto, Selasa (11/1), mengatakan, Kementerian Pertanian telah bekerja keras dalam upaya mengejawatahkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di masa pandemi Covid-19 ini.
“Beliau sosok yang memiliki segudang pengalaman, dari tingkat lurah, camat, bupati, gubernur hingga sekarang sebagai menteri,” kata Yoki.
Yoki menambahkan, atas hasil tersebut, Mentan Bersama jajarannya seyogyanya lebih keras lagi bekerja, meningkatkan prestasinya secara nyata kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya petani.
“Jika tidak menujukan prestasi yang lebih membanggakan, itu justru dipertanyakan. Beliau adalah menteri yang tahu masalah di bawah, karena merasakan apa yang terjadi pada rakyatnya, melalui pengalamannya,” ungkapnya.
Yoki berharap pemberitaan positif Kementan dibawah komando Mentan SYL sepanjang tahun 2021 membangkitkan gairah investasi di sektor riil dan industrialisasi pertanian dan peternakan di pelbagai daerah dengan tetap meningkatkan ketersediaan akses dan kualitas konsumsi pangan, peningkatan nilai tambah lapangan kerja di bidang pertanian dan peternakan.