Senin 10 Jan 2022 13:38 WIB

Penumpang Lion Air Dibuat Kesal Nomor Kursi yang Dobel

Dua penumpang dalam satu penerbangan yang sama memiliki tiket dengan nomor kursi sama

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Lion Air  (ilustrasi)
Foto: EPA/MAST IRHAM
Pesawat Lion Air (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri komunitas Perempuan Berkebaya, Rahmi Hidayat mengeluhkan sistem penjualan tiket Lion Air. Hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Facebook pribadinya setelah mengalami permasalahan dalam penerbangannya dari Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta pada sekitar pukul 15.00 WIB untuk menuju Denpasar pada Ahad (9/1/2022).

Dalam penerbangan tersebut, Rahmi mengalami ketidaksusuaian tiket karena nomor kursinya dobel dengan penumpang lain. "Iya kemarin kejadiannya. Sudah penerbangannya telat dua jam setengah, nomor kursi saya 19E terus sampai di kursi tapi kursi saya sudah ada yang dudukin," kata Rahmi kepada Republika.co.id, Senin (10/1/2022). 

Baca Juga

Rahmi mengaku sudah mengkonfirmasi kepada penumpang yang duduk di kursinya tersebut. Menurutnya, penumpang tersebut juga memiliki tiket penerbangan dengan nomor kursi yang sama dengannya. 

Setelah kejadian tersebut, Rahmi langsung melaporkan kepada pramugari yang bertugas mengenai permasalahan nomor kursi yang dobel dengan penumpang lain tersebut. "Pramugari menawarkan saya pindah tempat duduk. Dia akan carikan, tapi saya nggak mau karena di tiket saya jelas nomor kursinya 19E," tutur Rahmi. 

Pada akhirnya pramugari mencarikan tempak duduk yang kosong. Rahmi mengatakan setelah menunggu lama di dalam pesawat, penumpang yang duduk di kursinya dipindah ke kursi bagian depan. Selanjutnya Rahmi duduk di kursi sesuai yang tertera di tiketnya. 

Rahmi menyayangkan hal tersebut dapat terjadi dalam penerbangan Lion Air. Dia menilai seharusnya nomor kursi tersebut sudah tercatat dalam sistem tiket maskapai. Dia menuturkan, seharusnya maskapai tahu jika bangku tersebut masih kosong atau sudah terisi penumpang. 

Bahkan ternyata, setelah pesawat lepas landas, dua kursi di samping Rahmi tidak ada penumpang. "Ternyata dua bangku sebelah saya kosong. Jadi makanya mungkin (penumpang dengan nomor kursi sama) ditaruh di situ karena mungkin suami istri dia. Setelah take off ternyata sebelah saya kosong," ungkap Rahmi. 

Rahmi menduga ketidak sesuaikan nomor kursi tersebut dengan tiket dikarenakan ada dua penerbangan yang sama dijadikan satu pemberagkatan. Sebab sebelum penerbangan tersebut juga terjadi keterlambatan hingga sekitar dua setengah jam. 

"Saya rasa itu ada dua penerbangan dijadikan satu. Tapi ya gini ya, kalau mau memang Lion di penerbangan saya orangnya sedikit kalau mau dijadikan satu mestinya sudah diatur jangan ambil tempat duduk orang," ungkap Rahmi. 

Meskipun begitu, Rahmi menuturkan, sebelum penerbangan tidak ada pemberitahuan pemindahan penerbangan lain untuk dijadikan satu dalam jam yang sama. Rahmi mengatakan, sebelum proses boarding sekitar pukul 17.00 WIB hanya ada satu kali informasi sekitar pukul 15.00 WIB yang memberitahukan jika penerbangan tertunda. 

Republika.co.id mencoba menghubungi Corporate Communications Strategi of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengenai insiden tersebut. Hanya saja, hingga berita ini ditulis, Lion Air belum memberikan tanggapannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement