Rabu 05 Jan 2022 11:20 WIB

Nilai Tukar Yen Amblas ke Posisi Terendah dalam Lima Tahun Terakhir

Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS memberikan tekanan kuat terhadap yen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Mata uang yen Jepang (ilustrasi)
Foto: WIKIPEDIA
Mata uang yen Jepang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Yen turun ke level terendahnya dalam lima tahun terakhir. Pelemahan mata uang Jepang ini terjadi di tengah optimisme pertumbuhan global yang memicu lonjakan imbal hasil Treasury AS.

Kenaikan imbal hasil surat berharga negara AS ini pun merusak daya tarik instrumen safe haven. Yen turun 0,5 persen ke level 115,89 per dolar AS pada Selasa (4/1), terlemah sejak Januari 2017. 

Baca Juga

"Pelemahan yen berasal dari pandangan umum bahwa varian omicron tidak sama bahayanya dengan varian delta dan diyakini hanya akan ada sedikit hambatan pada pertumbuhan ekonomi global," tulis analis UniCredit, Roberto Mialich dilansir Bloomberg, Rabu (5/1/2022). 

Dalam jangka menengah, Mialich menargetkan yen bisa melemah hingga level 120 per dolar AS. Yen adalah mata  uang diantara Kelompok 10 dengan kinerja terburuk pada tahun lalu. Hal ini disebabkan kebijakan dovish Bank of Japan (BoJ)

Kebijakan bank sentral Jepang tersebut dinilai semakin menyimpang dari anggota kelompok lainnya. Sebelumnya, Kelompok 10 telah mengisyaratkan normalisasi dari stimulus pandemi. 

Transisi ke ekonomi global yang lebih normal pada 2022 akan mengarah pada normalisasi kebijakan moneter oleh beberapa bank sentral, termasuk The Fed. "Dan itu akan membebani yen," kata David Forrester, ahli strategi senior FX di Credit Agricole CIB di Hong Kong. 

Forrester memperkirakan yen akan mencapai level 118 per dolar AS pada pertengahan 2022.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement