REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah membuka pintu internasional Bandara Juanda Surabaya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proses keimigrasian dan protokol kesehatan di bandara juga sudah siap dengan standar operasional prosedur."Pembukaan kedatangan internasional melalui Bandara Juanda dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan melalui Bandara Soekarno Hatta," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (31/12).
Budi menjelaskan saat ini kepadatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah mencapai 3.500 hingga empat ribu penumpang per hari. Sementara untuk mencegah transmisi impor Covid-19, penumpang wajib melakukan karantina selama 10 hingga 14 hari tergantung histori perjalanan dengan dua kali tes PCR hasil negatif. "Regulasi ini diambil sebagai langkah kewaspadaan masuknya virus varian omicron yang lebih cepat menyebar," tutur Budi.
Dengan dibukanya Bandara Juanda Surabaya, Budi mengatakan maka ada empat pintu kedatangan internasional yang saat ini buka. Ketiga bandara lainnya yaitu Soekarno Hatta-Jakarta, Ngurah Rai Bali, dan Sam Ratulangi Manado. “Pemerintah belajar dari proses karantina di Jakarta sehingga mengetahui apa yang harus diperbaiki. Kepastian operasional akan diambil hari ini dalam rakor dengan Menko Marves," ujar Budi.
Budi menambahkan, untuk tahap awal Kemenhub membuka maksimal tiga penerbangan setiap pekannya. Hal tersebut dilakukan sambil melakukan evaluasi untuk mempertimbangkan penambahan jumlah penerbangan per harinya.