Kamis 30 Dec 2021 19:28 WIB

Aset Perbankan di Maluku Tumbuh 3,68 Persen

Pertumbuhan positif juga ditunjukkan sektor IKNB dan pasar modal.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Otoritas Jasa Keuangan. OJK Maluku catat pertumbuhan aset perbankan di sana tumbuh 3,68 persen (yoy).
Foto: OJK
Logo Otoritas Jasa Keuangan. OJK Maluku catat pertumbuhan aset perbankan di sana tumbuh 3,68 persen (yoy).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Total aset perbankan di Maluku menunjukkan pertumbuhan sebesar Rp 25,80 triliun atau tumbuh 3,68 persen year on year (yoy). Aset perbankan diiringi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 25,60 persen (yoy) menjadi 15,59 triliun posisi November 2021.

Kepala OJK Provinsi Maluku, Roni Nazra, menyampaikan, total kredit perbankan pada posisi November 2021 sebesar Rp 15,59 triliun atau tumbuh 6,86 persen (yoy). "Rasio kredit bermasalah yang masih terjaga yaitu sebesar 1,77 persen," kata Roni, Kamis (30/12).

Baca Juga

Pada sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), juga melihat pertumbuhan yang baik. Total aset dana pensiun posisi Oktober 2021 tumbuh 14,22 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 262,39 miliar, investasi tumbuh 8,04 persen (yoy) atau menjadi Rp 179, 87 miliar.

Kemudian, piutang perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 32,51 persen (yoy) atau menjadi Rp 845,93 miliar. Begitu juga dengan sektor pasar modal regional juga menunjukan tren positif. Jumlah investor dibandingkan dari jumlah SID posisi November 2021 tercatat sebanyak 19.714, meningkat signifikan sebesar 119,02 persen, tahun sebelumnya (November 2020).

Roni menjelaskan, peningkatan terbesar berasal dari pertumbuhan reksa dana investor sebesar 135,69 persen atau menjadi sebanyak 13.637 investor dan dikuti dengan pertumbuhan investor saham yang tumbuh sebesar 89,02 persen atau menjadi sebanyak 6.077 investor. Pertumbuhan jumlah investasi di pasar modal juga diiringi dengan pertumbuhan nilai transaksi di pasar modal dimana pada posisi November 2021 tercatat sebesar Rp 2,16 triliun tumbuh 121,12 persen (yoy).

Roni menyatakan, industri jasa keuangan di Provinsi Maluku hingga akhir tahun 2021 tercatat terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan kinerja intermediasi yang disertai dengan tingkat risiko yang terkendali, baik di sektor perbankan, pasar modal, maupun industri keuangan non bank (IKNB).  Pencapaian kinerja itu tercipta tentunya hasil kolaborasi yang baik semua pihak, baik lembaga jasa keuangan dan pemangku kepentingan terkait.

"Tentunya juga dukungan dari pemerintah daerah untuk mencapai tujuan bersama yaitu pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Roni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement