Kamis 30 Dec 2021 13:59 WIB

Menteri Airlangga Jamin Harga Pangan Kembali Normal Pasca-Tahun Baru

Harga cabai rawit saat ini naik hingga tiga kali lipat dari harga normal.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) berbincang dengan pedagang pasar saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan, kenaikan harga pangan pokok yang terjadi akhir tahun ini akan segera terkendali pada awal tahun depan.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) berbincang dengan pedagang pasar saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan, kenaikan harga pangan pokok yang terjadi akhir tahun ini akan segera terkendali pada awal tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan, kenaikan harga pangan pokok yang terjadi akhir tahun ini akan segera terkendali pada awal tahun depan. Upaya operasi pasar terus diupayakan untuk bisa menyiapkan harga pangan dengan biaya terjangkau.

Komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi di antaranya cabai rawit, telur ayam ras dan minyak goreng. Airlangga mengatakan, dibalik kenaikan harga tersebut, para petani dan peternak juga mendapatkan manfaatkan karena bisa meningkatkan kesejahteraan.

Baca Juga

Airlangga menuturkan, beberapa waktu lalu petani baik cabai maupun sawit sempat mengalami kejatuhan harga. Adapun peternak ayam petelur juga sempat mengalami tekanan kuat karena jatuhnya harga telur disaat biaya produksi meningkat.

"Harga-harga ini diperkirakan memberikan kontribusi kesejahteraan kepada petani dan akan relatif terkendali pasca tahun baru," kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/12).

Ia menjelaskan, harga cabai rawit saat ini memang naik hingga tiga kali lipat dari harga normal. Diketahui, rata-rata harga yang diterima konsumen tembus hingga Rp 100 ribu per kilogram (kg). Namun, ia mengatakan seluruh kebutuhan masih dapat dipenuhi dari produksi lokal.

Adapun untuk telur ayam ras yang saat ini mencapai lebih dari Rp 30 ribu per kilogram, pemerintah telah melakukan operasi pasar telur dengan harga Rp 25 ribu melalui PT Berdikari (Persero). "Kemarin, peternak itu tertekan karena harga jagung pakan yang juga naik. Tapi harga sudah membaik, karena Kemensos ikut menyerap telur dan ayam untuk bantuan sosial ke masyarakat," ujar dia.

Sementara untuk komoditas minyak goreng, Airlangga mengatakan operasi pasar lewat penyediaan 11 juta liter minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter masih terus berjalan. Adapun distribusinya dilakukan melalui toko ritel modern.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement