REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) bakal terus melakukan divestasi ruas tol pada tahun depan.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, divestasi merupakan strategi Waskita dalam menyehatkan kinerja dengan menekan beban bunga. Destiawan menyebut divestasi menjadi bagian perbaikan finansial yang tengah melakukan restrukturisasi hingga 2025.
"Dalam restrukturisasi, salah satunya divestasi jalan tol karena Waskita punya 19 (ruas tol), sekarang masih ada 13 (tol) dan yang harus diselesaikan konstruksi masih ada tujuh yang didanai PMN, termasuk Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)," ujar Destiawan saat meninjau konstruksi Tol Becakayu di Seksi 2A ujung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/12).
Destiawan menyampaikan, Waskita tengah fokus dalam penyelesaian kontruksi sejumlah tol agar dapat bisa dilakukan divestasi. Dia menilai langkah divestasi akan membantu perusahaan menyelesaikan kewajiban kepada kreditur dan akan mengembalikan kinerja perusahaan menjadi lebih sehat.
Destiawan menargetkan, empat sampai lima divestasi ruas tol pada 2022 yang meliputi Cimanggis-Cibitung, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Depok-Antasari, dan Pemalang-Batang.
"Target kami empat sampai lima (divestasi tol) tahun depan, ada Pantura (Tol Pemalang-Batang), JORR (Tol Cimanggis-Cibitung) dan Becakayu kalau sudah selesai (kontruksi)," ucap Destiawan.
Destiawan menyatakan, pelepasan ruas tol menjadi pilihan terbaik dalam mengerek kinerja perusahaan. Destiawan menyebut divestasi juga bagian recofusing terhadap banyaknya investasi yang justru mengganggu arus kas perusahaan.
"Ke depan kami akan mengurangi investasi seminimal mungkin supaya proyek dari dana APBN bisa berjalan dengan baik. Invetasinya dikurangi, enggak punya duit investasi banyak-banyak dari hasil ngutang malah jadi beban," kata Destiawan.