Ahad 12 Dec 2021 16:50 WIB

Pemerintah dan Industri Makin Solid Kawal Program Gernas BBI

Program Gernas BBI tiap bulan mengusung tema dan promo yang berbeda

Puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #AromaMaluku, di Ambon, Maluku, Senin (29/11). Menginjak tahun kedua penyelenggaraan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, pemerintah, pelaku industri digital (e-commerce, perbankan, fintech, logistik) dan para pelaku UMKM dengan dijembatani Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) makin solid dan terintegrasi dalam pelaksanaan program Gernas BBI yang mengusung tema yang berbeda dan promo yang beragam tiap bulannya.
Foto:

Komitmen yang sama juga dikatakan Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya selain terus melakukan pendampingan dan pelatihan yang menjadi tugas bersama. “Meski kami nanti mendapat tugas di provinsi baru, kami akan tetap mengawal pelaku kreatif di Sumatera utara dari kampanye sebelumnya yaitu #BeliKreatifDanauToba,” kata Nia menambahkan. 

“Mereka akan tetap didampingi dan menjadi konten di media sosial dan website kami.”

Rencana ke depan dalam digitalisasi UMKM ini, salah satu kunci penting adalah pembenahan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia. 

Terkait hal ini, Dirjen IKP Kemenkominfo, Usman Kasong menyatakan Kemenkominfo mengebut untuk membangun infrastruktur. “Mengingat geografis, pilihan menggunakan fiber optik sudah dilakukan. Fiber optik membentang di seluruh Indonesia,” kata Usman menjelaskan. 

Saat ini, menurut Usman, pengguna internet di Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa dan Sumatera. “Sulawesi menyumbang 7 persen, Bali dan Nusa Tenggara 5,2 persen, sementara Maluku dan Papua sebesar 3 persen.”

Usman juga menambahkan bahwa infrastruktur di wilayah 3T, sebenarnya sudah siap. “Kami hanya perlu meyakinkan operator untuk mau menanamkan investasi di wilayah tersebut.”

Untuk ke depan, pelaku UMKM perlu mendapat perhatian untuk bisa upscaling. Plt. Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka KEMENPERIN, Reni Yanita, memastikan kementeriannya akan mendampingi dan melakukan edukasi untuk mewujudkan pelaku usaha yang naik kelas. 

Menurut Reni, di beberapa wilayah, pihaknya harus berhadapan dengan tantangan tingkat pendidikan para pelaku UMKM.

 

“Kami menyediakan modul pelatihan lengkap yang sesuai dengan latar belakang pendidikan pelaku UMKM, sehingga transfer pengetahuan dan teknologi ini dapat dipahami dan diaplikasikan dalam mengembangkan usaha mereka. Saya optimis bahwa UKM kita bisa naik kelas dengan program yang tepat.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement