REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menekankan upaya revitalisasi dan standardisasi pasar tradisional bukan hanya soal perbaikan fisik bangunan. Perbaikan juga harus dilakukan pada kualitas layanan para pedagang terhadap konsumen ketika berbelanja.
Jerry mengatakan, salah satu contoh riil perbaikan kualitas yang wajib dilakukan terkait transparansi timbangan yang dilakukan oleh pedagang. Konsumen harus mendapatkan produk dengan harga yang sesuai agar masyarakat semakin percaya untuk belanja di pasar tradisional.
"Misalnya kita beli cabai 1 kilogram, apakah itu betul? Nah pasar yang direvitalisasi harus menyiapkan alat-alat ukur yang sesuai sebagai bentuk perlindungan konsumen," ujar Jerry.
Contoh lain, ia mengatakan saat ini juga terdapat pasar yang tersertifikasi SNI bahkan menyediakan ruang kesehatan hingga ruang khusus ibu menyusui. Menurut dia, layanan-layanan sejenis perlu diadakan sekalipun di pasar tradisional demi peningkatan kualitas pasar tradisional di Indonesia.
Ia pun mendorong pemerintah daerah untuk selalu aktif berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dalam upaya perbaikan pasar tradisional. "Jadi, jangan segan-segan daerah kalau ada yang dibutuhkan kita bisa kerja sama," ujar dia.
Sementara itu, Jerry pun mendorong agar pedagang-pedagang di pasar tradisional dapat menerapkan sistem pembayaran nontunai dengan QR Indonesia Standard (QRIS). Metode pembayaran dengan cara pemindaian itu sangat efisien dan cepat serta memudahkan transaksi antara pedagang dan konsumen.
"Tidak sampai 3 detik itu sudah terbayarkan kepada penjual tanpa melalui rekening pihak ketiga. Kami sudah kerja sama dengan Bank Indonesia untuk memasikan pedagang dan UMKM bisa memakain QRIS," ujar dia.