REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) mengumumkan, pembagian dividen interim dan dividen tahunan dengan nilai cukup besar sejumlah Rp 9,5 triliun kepada para pemegang saham sesuai keputusan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) beberapa hari lalu. Jumlah akumulasi dividen itu setara Rp 1.748,27 per saham.
Head of Investment Pacific Capital Investment, David Manurung, menilai, pembagian dividen berdasarkan hasil RUPS-LB tentu akan menguntungkan bagi pemegang saham. “Dividen ini tentu sangat menguntungkan bagi para pemegang saham,” katanya dalam keterangan tertulis.
Menurut David, pembagian dividen ini dilakukan seiring perbaikan kinerja keuangan perseroan. Untuk 2020, pendapatan ISAT naik 6,9 persen dari Rp 26,1 triliun pada 2019 menjadi Rp 27,9 triliun. “Dari sisi pendapatan, kinerja 2020 lebih baik dari 2019. Namun, kenaikan beban membuat labanya minus atau rugi,” jelasnya.
Sedangkan untuk kinerja sembilan bulan 2021, David mengatakan, pendapatan perseroan naik 11,9 persen dari Rp 20,6 triliun menjadi Rp 23,1 triliun. Laba bersih ISAT pada sembilan bulan 2021 mencapai Rp 5,8 triliun, berbanding dengan rugi Rp 457,5 miliar pada sembilan bulan 2020. “Patut dicatat, laba bersih di periode sembilan bulan 2021 karena ada keuntungan penjualan menara senilai Rp 6,1 triliun,” ujarnya.
Perseroan baru saja menggelar RUPS-LB dan salah satu keputusannya adalah pembagian laba ditahan berupa dividen interim dan dividen tahunan kepada para pemegang saham berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2020. Menurut Direktur Utama Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, ISAT membagikan total dividen Rp 9,5 triliun atau setara dengan Rp 1.748,27 per saham.
Dividen diumumkan dalam dua bentuk terpisah kepada para pemegang saham. Pertama, dividen tahunan berdasarkan keputusan RUPS-LB ISAT sebesar Rp 4,5 triliun atau setara Rp 828,13 per saham. Kedua, dividen interim berdasarkan kinerja keuangan sembilan bulan pertama 2021 sebesar Rp 5 triliun atau setara Rp 920,14 per saham.
Selama sembilan bulan pertama 2021, total pendapatan ISAT meningkat 12 persen (year-on-year) menjadi R p23 triliun. Pendapatan seluler naik 10,3 persen (year-on-year) menjadi Rp 18,8 triliun.
EBITDA meningkat 22,7 persen (year-on-year) mencapai Rp 10,4 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini karena kombinasi pertumbuhan top-line dan fokus berkelanjutan pada efisiensi biaya operasional.
Sehingga, peningkatan tersebut membantu mendorong pertumbuhan margin EBITDA sebesar 4 basis poin (year-on-year) menjadi 45,1 persen. ISAT juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,8 triliun.
"Indosat Ooredoo menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terus memberikan kepercayaan besar kepada perseroan. Kami sukses mempertahankan momentum pertumbuhan dan menghasilkan kinerja keuangan yang sangat baik melalui eksekusi strategi transformasi yang disiplin," papar Al-Neama.
Selain itu, lanjut dia, ISAT juga berhasil memberikan kinerja jaringan dan layanan telekomunikasi digital yang baik kepada para pelanggan. "Dengan semangat #BisaBangkitBersama, kami berkomitmen untuk terus mendukung agenda pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai Digital Powerhouse di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.