Rabu 01 Dec 2021 21:26 WIB

Presidensi G20 Indonesia Bawa Tiga Isu Strategis

Presidensi G20 oleh Indonesia diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat Tanah Air.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agus raharjo
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan saat Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan saat Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidensi Indonesia dalam Group of Twenty (G20) dimulai sejak Rabu (1/12). Hal itu menjadi salah satu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia, sekaligus sebuah kepercayaan dan kehormatan bagi Indonesia dapat menerima tampuk Presidensi G20 yang sebelumnya dipegang Italia.

Dipegangnya tongkat Presidensi G20 oleh Indonesia diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Masyarakat harus tahu Indonesia merupakan negara besar yang keberadaannya sangat diperhitungkan oleh negara lain di dunia, baik dari sisi ekonomi, letak geografis, maupun sikap politiknya.

Baca Juga

Tak hanya dikenal karena keramahtamahannya, Indonesia juga dikenal memiliki keragaman budaya dari berbagai suku yang ada di nusantara serta alam yang indah dan permai. Dalam sambutannya pada acara Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta (1/12), Presiden RI Joko Widodo menginginkan agar Presidensi G20 Indonesia tak sebatas seremonial belaka.

“Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata. Indonesia siap berkolaborasi dan menggalang kekuatan sehingga masyarakat dunia dapat merasakan dampak positif dari kerja sama ini. Indonesia juga harus menghasilkan terobosan-terobosan besar dari forum G20,” ujar Presiden Joko Widodo, Rabu (1/12).

Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global, dengan partisipasi aktif membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berlanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Maka, Presidensi G20 Indonesia mengusung tema 'Recover Together, Recover Stronger.'

Melalui tema tersebut, Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat memberikan semangat baru guna mewujudkan tatanan dunia. Jadi bukan hanya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran, namun juga menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.

Presidensi G20 Indonesia akan fokus membawa tiga isu pembahasan strategis yaitu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum meningkatkan diplomasi ekonomi melalui upaya menciptakan arsitektur ekonomi dan kesehatan global pascakrisis.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, sebagai Ketua I Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia mengatakan, Presidensi G20 Indonesia bertujuan agar dunia dapat keluar dari krisis dengan lebih baik dan lebih tangguh. "Hal ini tentunya membutuhkan transformasi cara kerja global, perubahan pola pikir dan model bisnis, pemanfaatan setiap kesempatan di tengah pandemi untuk menghasilkan terobosan baru," ujar dia pada kesempatan serupa.

Dalam Presidensi ini, G20 perlu memfokuskan pada penguatan sistem multilateralisme dan kemitraan global yang efektif, guna memastikan perekonomian dunia tetap terbuka, adil, saling menguntungkan, dan menjamin tidak ada satupun yang tertinggal, khususnya kelompok miskin dan rentan.

Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang, sehingga dapat tercipta tata kelola dunia yang lebih adil.

Terutama demi memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga melakukan penyerahan pin atau tanda tugas kepada perwakilan Chairs Working Groups dan Engagement Groups secara simbolis serta peluncuran alamat situs resmi G20 yakni www.g20.org.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement