Selasa 30 Nov 2021 19:55 WIB

Presiden Joko Widodo Tinjau Penanaman Padi di Trenggalek

Jokowi menyatakan bahwa produksi padi secara nasional dalam kondisi optimal.

Presiden Joko Widodo meninjau pengolah tanah dan penanaman padi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa, 30 November 2021.
Foto: Kementan RI
Presiden Joko Widodo meninjau pengolah tanah dan penanaman padi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa, 30 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa produksi padi secara nasional dalam kondisi optimal. Demikian disampaikan Jokowi saat melakukan olah tanah dan penanaman padi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa, 30 November 2021. 

Disisi lain, Jokowi mengapresiasi kinerja sektor pertanian Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Menurut Presiden Indonesia terbukti mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa harus melakukan impor.

"Kenyataannya stok kita masih pada posisi yang sangat baik. Dan kita tahu bahwa tahun ini tahun 2021 kita belum melakukan impor beras sama sekali," ujar Presiden yang didamping Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran Pemda Trenggalek, Selasa, 30 November 2021.

Presiden mengatakan, total produksi padi secara nasional saat ini terus mengalami peningkatan yang  cukup signifikan. Hal ini karena pemerintah terus menyiapkan berbagai sarana dan infrastruktur pertanian yang semakin memadai.

"Saya rasa ini adalah sebuah tambahan produktivitas dari petani yang dihasilkan karena memang banyak sekali bendungan yang selesai dibangun pada tahun-tahun sebelumnya. Jadi ini mulai kelihatan dari hasil produktivitas kenaikan di petani sehingga memunculkan total produksi diseluruh tanah air menjadi baik," katanya.

Sebelumnya masih dari Kabupaten Trenggalek, Presiden juga baru saja meresmikan Bendungan Tugu dan Bendungan Gongseng. Dua Bendungan ini dibangun untuk mengoptimalkan lahan-lahan pertanian di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

"Kita harapkan dengan bendungan Tugu yang sudah selesai ini bisa langsung dimanfaatkan para petani untuk peningkatan produksi. Dan ini bisa jadi dua kali panen dalam setahun, plus satu kali panen palawija," katanya.

"Apalagi dengan adanya bendungan Tugu, lalu airnya sudah mengalir hingga sawah-sawah disini bisa panen tiga kali dan palawija satu kali, sehingga produktivitas setiap hektar yang ada di kabupaten Trenggalek naik drastis," tambahnya.

Di lokasi, Presiden sempat menjajal kemampuan teknologi Alsintan penanam benih dari Kementan. Presiden bersama petani berada di tengah sawah yang mencapai luasan 75 hektar. Presiden juga berjanji akan membenahi apa saja kekurangan yang ada.

"Tadi ada keluhan-keluhan dari para petani utamanya yang berkaitan dengan pupuk, dan alat produksi saya kira nanti dan kita bicarakan di Jakarta," katanya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan terus memperkuat petani dengan mekanisasi dan menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi terhadap sektor pertanian di Kabupaten Trenggalek.

"Kita tentu terus upayakan yang terbaik bagi para petani kita. Mekanisasi pra panen dan pasca panen kita perkuat, agar produksi pangan nasional optimal, dan kesejahteraan petani meningkat,” tambah Mentan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement